Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Doktor PAUD Indonesia (IKAD PAUDI) akan merangkul 200 lebih doktor Pendidikan Anak Usia Dini yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Para doktor itu diharapkan bisa memajukan sektor pendidikan anak usia dini.
"Melalui IKAD PAUDI kami berharap para doktor PAUD dapat saling mengisi dan memperkuat dalam perjuangan meningkatkan kualitas penyelenggaraan PAUD di Indonesia," kata Ketua Umum IKAD PAUDI, Sukiman, saat diskusi daring dan peluncuran organisasi Ikatan Doktor PAUD Indonesia, Minggu 14 Juni 2020.
Ia mengatakan saat ini lebih dari 200 doktor PAUD tersebut memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda. Di antaranya, dosen dan praktisi. Peluncuran organisasi IKAD PAUDI diharapkan membantu mereka meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Termasuk mendukung pencapaian program pemerintah pusat yakni menuju generasi emas pada 2045. "Karena mereka (anak usia dini) adalah aset potensial yang dapat menjadi bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia," kata Sukiman.
Secara umum, dia menjelaskan, IKAD PAUDI merupakan sebuah wadah untuk menyatukan langkah pengabdian para doktor PAUD dalam memberikan kontribusi konkret demi kemajuan pendidikan di Tanah Air terutama bagi anak-anak usia dini.
"Selain akses, saat ini IKAD PAUDI melihat upaya meningkatkan mutu penyelenggaraan lembaga PAUD juga masih menjadi kendala," ujarnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Ikatan Alumni Doktor PAUD Indonesia Profesor Fasli Jalal mengatakan semakin maju sebuah negara maka kehadiran organisasi profesi dibutuhkan pula. Tak terkecuali di bidang pendidikan.
Oleh karena itu, IKAD PAUD Indonesia yang baru saja diluncurkan dituntut bisa menyesuaikan beragam kebutuhan di sektor pendidikan. "Tidak hanya itu kita juga harus mengetahui atau perkembangan ilmu terbaru di dalam maupun luar negeri," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini