Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, penggunaan dan permintaan alat Oximeter di kalangan masyarakat meningkat tinggi. Oximeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah. Oximeter menjadi salah satu kebutuhan untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meningkatnya permintaan oximeter di masyarakat, menyebabkan terjadi penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk mengantisipasi beredarnya alat oximeter palsu ini, ada beberapa cara yang harus dilakukan. Dikutip dari laman Instagram @indonesiabaik.id yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, cara membedakannya yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Masukan jari dan nyalakan oximeter
Saat Oximeter dimasukan ke jari dan panel pembaca menunjukan angka atau grafik maka bisa dipastikan itu barang asli. Apabila oximeter pembacaan oksigen tanpa grafik maka kemungkinan barang tersebut palsu.
2. Ikat seutas benang pada jari
Ikat seutas benang di pangkal jari telunjuk sedikit erat, sehingga aliran darah ke jari melambat. Jika hasil yang ditunjukkan menjadi kurang, maka oximeter tersebut adalah barang asli.
3. Cek sertifikasi yang tercantum
Untuk memastikan apakah Oximeter tersebut palsu atau asli, cek sertifikasi yang tercantum dalam alat tersebut. Sertifikasi yang dapat dipercaya yaitu seperti FDA,RoHS, dan CE.
Untuk memastikan hasilnya, sebaiknya lakukan tiga kali percobaan oximeter. Bisa jadi pada percobaan pertama, hanya mendapatkan pembacaan tanpa grafik palsu, tetapi pada percobaan ke-2 atau ke-3 mungkin akan mendapatkan grafik denyut nadi yang benar.
WINDA OKTAVIA