Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sidik jari merupakan kumpulan garis yang terbentuk dipermukaan kulit jari-jari. Dikutip dari National Child ID Program, sidik jari yang sempurna akan menghasilkan 175-180 titik informasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta sidik jari yang mungkin belum Anda ketahui:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tidak Ada Dua Sidik Jari yang Sama
Sidik jari yang dimiliki seseorang itu unik. Meskipun sidik jari Anda mirip dengan sidik jari orang lain, tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama.
Mengutip wonderopolis.org, tidak ada orang lain di dunia ini yang memiliki rangkaian punggungan dan garis yang sama persis dengan yang Anda miliki di jari Anda. Bahkan kembar identik pun tidak memiliki sidik jari yang sama.
Sidik jari Anda juga tetap sama sejak Anda lahir hingga meninggal. Keunikan dan kualitasnya yang tahan lama menjadikan sidik jari salah satu cara terbaik untuk mengidentifikasi seseorang.
2. Terbentuk Sebelum Lahir
Sidik jari berkembang sebelum bayi lahir. Sidik jari terbuat dari beberapa lapisan kulit bengkok yang terbentuk sebelum lahir. Punggungan kulit ini membuat pola.
Ilmuwan yang mempelajari sidik jari mengidentifikasi tiga pola utama punggungan, yakni loop, lingkaran, dan lengkungan. Sidik jari setiap orang adalah kombinasi dari pola-pola ini. Meski sangat jarang, beberapa orang terlahir tanpa sidik jari.
Pola kulit terangkat di ujung jari dan telapak tangan memungkinkan kita memegang benda. Punggungan kulit membantu Anda memegang benda yang ingin Anda pegang. Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa sidik jari membantu indra peraba kita.
3. Sebagai Alat Identifikasi
Banyak orang berpikir bahwa penggunaan sidik jari untuk identifikasi merupakan pendekatan yang cukup baru, namun itu tidak benar. Para arkeolog atau ilmuwan yang mempelajari sejarah dengan menggali artefak dan tulang belulang, telah menemukan bahwa orang-orang di Babilon kuno menggunakan sidik jari. Orang Babilonia yang hidup ribuan tahun yang lalu membubuhkan sidik jari mereka pada tablet tanah liat.
Melansir Study, orang Cina pertama kali menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi penjahat. Catatan dari 221-206 SM di Cina menunjukkan bahwa sidik jari tangan digunakan sebagai bukti selama investigasi perampokan.
4. Sidik jari manusia adalah pola yang rumit
Kebanyakan orang mengira, jika telah mengetahui pola sidik jari dari seseorang, akan mudah mengidentifikasinya. Nyatanya, setiap orang memiliki pola sidik jari yang unik dan akan sangat sulit mencocokkannya bahkan bagi para ahli forensik. Pola sidik jari manusia sangat rumit dan bervariasi sehingga hanya orang terlatih yang mampu mengidentifikasinya.
5. Sidik Jari untuk Investigasi Kejahatan
Ketika ada yang mengeluarkan kartu identitas atau memasuki negara baru, pihak berwenang mengambil data sidik jari mereka. Setiap kali terjadi kejahatan, pihak berwenang memeriksa basis data sidik jari yang membantu mengidentifikasi penjahat. Francisca Rojas diyakini sebagai penjahat pertama yang dinyatakan bersalah melalui bukti sidik jari di dunia pada 1892.
6. Beberapa Bahan Tidak Menerima Sidik Jari
Dikutip dari Health Research Funding, alasan mengapa orang meninggalkan sidik jari pada segala sesuatu adalah karena kulit jari akan mengeluarkan minyak dan garam yang meninggalkan residu. Karena sidik jari berbahan dasar minyak, karena itu tidak semua bahan akan menyimpan informasi sebaik cermin atau dinding.
Pilihan Editor: Hal Ini yang Menyebabkan Sidik Jari Setiap Orang Berbeda-beda