Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Chicago - Universitas Cambridge mengunggah tesis doktoral Stephen Hawking secara publik Senin, 22 Oktober 2017. Beberapa fisikawan menyebut bahwa tesis tersebut bukanlah hasil kerja terbaik Hawking.
Baca: Baru Diunggah, Tesis Stephen Hawking Bikin Server Cambridge Jebol
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Michael Turner, astrofisikawan di Universitas Chicago menyatakan bahwa tesis milik sebagaian besar lulusan, seperti Hawking, bukanlah hasil kerja terbaik mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turner juga mengatakan bahwa pernyataan Hawking dalam bab dua tesis tersebut tidaklah benar. Hawking menyimpulkan bahwa galaksi tidak dapat terbentuk sebagai hasil perkembangan dari gumpalan kecil. Menurutnya, para peneliti menemukan hal yang berlawanan.
Turner menyatakan bahwa kecerobohan tersebut menunjukkan bahwa Hawking hanyalah mahasiswa pascasarjana biasa.
Namun, pada bab berikutnya, Hawking berhasil membuktikan kehebatannya. Dia secara akurat menegaskan penemuan gelombang gravitasi dalam perluasan alam semesta. Turner mengatakan bahwa teori tersebut membuktikan posisi Hawking sebagai seorang ahli matematika yang hebat.
Di bab empat Hawking dinilai berhasil meninggalkan sebuah tanda berkesan. Turner menyatakan bahwa Hawking mengakhiri tesis tersebut dengan pembuktian yang sangat indah.
Hawking berhasil membuktikan teori singularitas, yang kemudian disebut sebagai teorema singularitas Penrose-Hawking. Hawking mampu membuktikan bahwa dunia mengalami perluasan.
“Dia dapat membuktikan bahwa di masa lalu terjadi sebuah ledakan besar (big bang),” ucap Turner.
Baca: Tesis Doktor Stephen Hawking Kini Bisa Diakses Secara Online
Tesis Stephen Hawking tersebut merupakan paper paling laris di penyimpanan digital Universitas Cambridge. Pejabat universitas menyatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir mereka menerima ratusan permintaan untuk mengunduh tesis tersebut.
NEWSWEEK l KISTIN SEPTIYANI