Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Aarhus University, Denmark, mengembangkan molekul baru yang menempel pada permukaan partikel SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Keterikatan ini mencegah virus memasuki sel manusia dan menyebarkan infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Molekul ini termasuk dalam kelas senyawa yang dikenal sebagai RNA aptamer dan didasarkan pada jenis blok bangunan yang sama yang digunakan untuk vaksin mRNA. Ini membuat mereka jauh lebih murah dan mudah dibuat daripada antibodi yang saat ini digunakan untuk mengobati Covid-19 dan untuk mendeteksi infeksi virus menggunakan tes antigen cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aptamer adalah sepotong DNA atau RNA yang terlipat menjadi struktur 3D dan dapat mengenali molekul target tertentu yang diinginkan. Dengan menempelkan dirinya ke permukaan virus, RNA aptamer mencegah protein Spike menjadi kunci yang memungkinkan virus memasuki sel.
Oleh karena itu, RNA aptamer bukanlah jenis vaksin baru, tapi senyawa yang berpotensi menghentikan penyebaran virus di dalam tubuh begitu seseorang terpapar virus. Ikatan yang efisien pada virus SARS-CoV-2 juga berarti bahwa aptamer dapat digunakan untuk menguji infeksi Covid-19.
Profesor Jorgen Kjems dari kampus tersebut yang juga penulis utama studi menjelaskan pihaknya telah mulai menguji aptamer baru dalam tes cepat. “Dan kami berharap dapat mendeteksi konsentrasi virus yang sangat rendah,” ujar dia yang studinya diterbitkan dalam jurnal bergengsi Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), Selasa, 14 Desember 2021.
Studi dalam kultur sel menunjukkan bahwa aptamer bekerja melawan varian virus corona sebelumnya yang sempat diuji oleh para peneliti.
Sejak mengirimkan artikel untuk peer review, kata Kjems, pihaknya telah melanjutkan studi dan dapat menunjukkan bahwa aptamer itu juga mengenali varian Delta. “Sekarang kami sedang menunggu sampel dari varian yang baru diidentifikasi, Omicron, sehingga kami dapat menguji apakah aptamer juga mengenalinya,” kata Kjems sambil menambahkan bahwa hasil dengan varian Delta belum peer review dan dipublikasikan.
SCITECH DAILY | PNAS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.