Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Akhirnya mereka memilih chryse

Sebuah simposium di univ. brown, as, memutuskan tempat pendaratan yang layak di mars. ada dua calon: di lembah chryse atau lembah hellas. yang dipilih, lembah chryse. pernah ada kehidupan di mars.

23 April 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERNYATA, bukan cuma soal politik, militer, atau peredaan ketegangan yang bakal dibicarakan Reagan dan Gorbachev di Moskow Mei depan. Dari Gedung Putih pekan lalu tersiar, dalam agenda KTT AS-Uni Soviet itu akn dibicarakan juga soal tempat parkir untuk pesawat antariksa AS dan Uni Soviet yang akan diluncurkan ke planet Mars. Sejak pendaratan Viking I, pesawat antarplanet milik NASA, dua belas tahun silam, kegiatan eksplorasi ke Mars terkesan macet. Tampaknya, masalah dana jadi penyebab. Sekali melancong ke Mars konon makan ongkos sampai USS 30 - 40 milyar. Namun, minat Amerika dan Rusia untuk kembali menjelajahi Planet Merah ini agaknya tak bisa dibendung. Uni Soviet menjadwalkan penerbangan robot ke Mars tahun 1994, dan Amerika bakal menyusul empat tahun kemudian. Lokasi yang tepat memang harus dicari.Selain menyangkut keselamatan pendaratan, seleksi tempat pendaratan itu juga dimaksudkan agar kedua belah pihak bisa memperoleh sebanyak-banyaknya informasi ilmiah. Maka, sebuah simposium pun diselenggarakan di Universitas Brown, di Providence, AS, bulan lalu, untuk memilih calon tempat pendaratan yang paling pas. Ada ahli yang menghendaki lokasi pendaratan itu di sebuah lembah di kaki bekas gunng berapi, agar bisa.mendapatkan endapan lava. "Rahasia dinamika batuan Mars di masa lalu terpendam di situ," ujarnya. Namun, sebagian lainnya menginginkan pendaratan di sebuah pegunungan yang memiliki lembah-lembah bersungai. Mereka menduga, di bawah bantaran sungai itu boleh jadi bisa ditemukan sisa-sisa air masa lalu, yang kini membeku secara permanen. Bukti ini diharapkan bisa mengungkapkan ada tidaknya kehidupan di Mars pada masa lalu. Lembah itu juga dipercaya bisa menjelaskan mengapa Mars yang dahulu memiliki air melimpah kini kering. Akhirnya para ahli itu berhasil menetapkan dua calon: satu di lembah Chryse, padabelahan utara Mars, dan satu lainnya di lembah Hellas, pada belahan selatan Mars. Berbeda dengan Hellas, Chryse bukanlah lembah asing bagi manusia. Pesawat ruang angkasa Viking I pernah menjejakkan kakinya di lembah ini, dua belas tahun silam. Simposium itu tampaknya lebih mengunggulkan Chryse. "Tempat itu sangat indah dan menawan. Kemungkinan dialah yang akan menjadi pilihan kami," kata Aleksandr T. Basilevsky, ahli batuan dari Institut Vernadsky di Moskow. Namun, lokasi pendaratan tak persis di bekas parkir si Viking. "Agak naik mendekat ke perbukitan," ujarnya. Agaknya sedimen lava dan bekas-bekas sungai di situ ditempatkan pada skala prioritas yang lebih tinggi. Kepala Laboratorium Batuan Planet Universitas Brown, Prof. James W., menyatakan akur dengan pendapat rekannya dari Moskow itu. Daerah perbukitan di Hellas memang menawarkan variasi batuan tua lebih banyak, tapi topografi lembah itu rumit, lapisan batuannya tumpang tindih. "Bisa menyesatkan penelusuran proses geologis Mars pada masa silam," ujar guru besar ini. Sebagian astronom percaya bahwa pernah ada kehidupan di Mars, planet yang diameternya separuh garis tengah bumi itu. Namun, kehidupan itu berangsur musnah, lantaran luruhnya atmosfer planet merah itu. Gravitasi yang rendah, hanya 40% dari gravitasi bumi, menurut sebuah teori, menyebabkan Mars tak mampu mempertahankan atmosfernya. Unsur-unsur atmosfer itu lenyap kena gaya tarik planet lain. Air laut, danau-danau, serta gunung-gunung es pun ikut musnah. Kini diduga hanya sedikit air yang masih tersisa dalam bentuk es dan uap. Topografi detail Mars telah dikenal sejak hampir 25 tahun lalu, lewat foto yang dikirim Mariner atau Viking, yang mengorbit dekat dengan planet itu. Tapi Mars, yan jarak terdekatnya 56 juta km dari bumi dan bersuhu 30 sampai minus 200 derajat Celsius ini, masih terus merupakan teka-teki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus