Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Apa Itu Siklon Tropis dan Proses Terbentuknya?

Siklon tropis merupakan badai berputar cepat yang berasal dari lautan. Diameter siklon ini biasanya berkisar antara 200 kilometer hingga 500 kilometer

6 Maret 2022 | 17.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Siklon Tropis Surigae yang terbentuk di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, Rabu, 14 April 2021. Kredit: ANTARA/HO-BMKG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau siklon tropis Anika di Australia Barat bagian utara yang bergerak ke arah barat daya dengan tekanan 991 milibar. Adapun kecepatan angin maksimum 40 knot. Prakiraan intensitasnya melemah selama 24 jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bibit siklon tropis 93S terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten yang bergerak ke arah barat dengan tekanan 1.002 milibar. Kecepatan angin maksimum 30 knot. Potensi itu untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam waktu 24 jam berada dalam kategori rendah.

Apa itu siklon tropis?

Mengutip World Meteorological Organization, siklon tropis merupakan badai berputar cepat yang berasal dari lautan. Diameter siklon ini biasanya berkisar antara 200 kilometer hingga 500 kilometer. Adapun diameter maksimal melebihi 1.000 kilometer. Kecepatan angin di dekat pusatnya mencapai lebih dari 63 kilometer per jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siklon tropis paling besar yang pernah terjadi luasnya melebihi 1.100 kilometer, yaitu Typhoon Tip. Bibit Typhoon Tip muncul pertama kali pada musim hujan 4 Oktober 1979, dekat Pohnpei, Kepulauan Mikronesia. Puncak kekuatannya mencapai kecepatan 305 kilometer per jam pada 12 Oktober, ketika melewati Guam, seperti dikutip dari Hurricane Science.

Typohoon Tip bergerak ke arah barat, barat laut dan ke utara menuju Jepang. Semakin ke utara, Typhoon Tip kian melemah. Pada 19 Oktober ketika mencapai Jepang menjadi topan ekstratropis. Topan itu menghilang setelah bergerak ke timur laut di dekat Kepulauan Aleut, pada 24 Oktober.

Bagaimana proses terbentuknya siklon tropis?

Mengutip dari Met Office di daerah tropis ada zona tekanan rendah yang luas membentang di kedua sisi khatulistiwa. Siklon tropis terbentuk ketika aliran udara berlawanan arah saling bertemu di atas permukaan laut hangat dan lembap.

Permukaan laut dengan suhu lebih dari 27 derajat Celsius, kemudian menguapkan air membawa naik bersama putaran angin. Udara yang naik bersama uap menimbulkan awan kumulus penyebab hujan.

Siklon tropis akan melemah, kemudian berakhir saat bergerak memasuki wilayah perairan dingin atau daratan. Fenomena siklon tropis bisa menyebabkan kerusakan, terutama ketika jalurnya melewati daratan.

Siklon tropis juga akan berakhir ketika melewati daratan, karena tak lagi mendapat pasokan panas dan uap. Saat bergerak di atas tanah, sumber energinya habis dan gesekan di permukaan tanah mengakibatkan distorsi aliran udara.

Mengutip BMKG, daerah pertumbuhan siklon tropis mencakup Atlantik Barat, Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian barat, Samudera Hindia bagian utara dan selatan, Australia dan Pasifik Selatan.

Siklon tropis dominan terjadi di belahan Bumi utara, sekitar 65 persennya terbentuk di daerah antara 10 derajat hingga 20 derajat dari ekuator. Adapun sekitar 13 persen siklon tropis di area lintang 20 derajat. Siklon tropis jarang terbentuk di daerah lintang 0 derajat hingga 10 derajat.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus