Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Bandar Udara atau Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur, masuk jajaran 20 besar bangunan dengan arsitektur terbaik dalam ajang Aga Khan Awards For Architecture (AKAA) 2022. Blimbingsari selanjutnya akan bersaing menuju hadiah uang senilai US$1 juta atau hampir setara Rp 14,5 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini kebanggaan. Bandara Banyuwangi masuk kompetisi arsitektur kelas dunia, bersanding dengan puluhan karya arsitektur lain dari berbagai negara," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa, 7 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laman resmi AKAA pada Kamis 2 Juni 2022 telah merilis 20 nominator dari antara 463 proyek arsitektur asal berbagai belahan dunia. Bandara hijau Blimbingsari dalam laman itu dituliskan karya arsitektur Andra Matin, mampu menampung lebih dari 1.100 penumpang domestik per hari.
"Atap bandara mengindikasikan perbedaan yang jelas antara terminal keberangkatan dan kedatangan," tertulis di sana.
Blimbingsari bersaing dengan 19 karya arsitektur lain dari 16 negara. Termasuk di antaranya adalah Rumah Tambah atau Expandable House dari Batam karya ETH Zurich / Stephen Cairns dengan Miya Irawati, Azwan Aziz, Dioguna Putra dan Sumiadi Rahman.
Lainnya seperti Menara Angin Wafra di Kuwait, Pusat Budaya dan Museum Seni Kontemporer Argo di Iran, dan Perpustakaan Lilavati Lalbhai di Universitas CEPT India.
AKAA merupakan ajang pemberian penghargaan tertua pada bidang arsitektur yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Tahun ini adalah penyelenggaraannya yang ke-15. Untuk memenuhi syarat dipertimbangkan dalam penghargaan AKAA 2022, proyek arsitektur harus diselesaikan antara rentang waktu 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2021 dan telah digunakan minimal selama satu tahun.
Karya yang masuk tidak hanya menampilkan keunggulan arsitektur, namun juga aspirasi budaya, mendukung konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan. Adapun penghargaan tidak hanya memberikan apresiasi kepada arsitek, tetapi juga klien, perajin ahli dan semua pihak yang dinilai telah memainkan peran penting dalam realisasi proyek.
Selanjutnya, tim juri AKAA 2022 akan berkunjung dan melakukan penilaian untuk menetapkan pemenang yang berhak mendapatkan hadiah senilai 1 juta dolar AS sebagai bentuk penghargaan terbesar di bidang arsitektur.
Khusus Bandara Banyuwangi terletak di Desa/Kecamatan Blimbingsari. Desainnya mengadopsi bentuk ikat kepala Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) dan konsep bangunannya hijau dan ramah lingkungan atau green building. Konsep itu terlihat dari atap terminal bandara yang ditanami tanaman, konservasi udara dan sunroof yang menjadi sumber cahaya alami pada siang hari.