Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Pesan Khusus Prabowo kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Satryo: Bangun SMA Unggulan Berasrama

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku diminta oleh Presiden Prabowo untuk membangun SMA unggulan berasrama.

12 November 2024 | 13.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku diminta oleh Presiden Prabowo untuk membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) unggulan berasrama. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pesan khususnya tolong bikin SMA unggulan berasrama, mungkin Taruna Nusantara plus,” kata Satryo dalam wawancara dengan Tempo di kantornya, di Jakarta, 30 Oktober lalu. Dia menyebut Prabowo sebagai sosok yang sangat peduli pendidikan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nilai plusnya dari sekolah unggulan ini kata Satryo, akan terletak di kurikulum dan targetnya. Lulusan SMA ini nantinya diminta masuk ke perguruan tinggi kelas dunia. “Kami ingin punya orang-orang pintar di Indonesia, yang nanti bisa membangun di Indonesia ekonomi tumbuh itu 8 persen. Kan itu tujuannya,” tuturnya.

Saat ini, rencana pembangunan sekolah ini masih dalam pembicaraqn. Sebab, program SMA unggulan tidak bisa ditempatkan di Kementerian Pendidikan Tinggi, tapi di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. “Sedangkan Pak Prabowo maunya yang pegang saya. Gimana kalau tempatnya di Dikdasmen, tapi kami konsepnya kami (Diktisaintek),” kata dia. 

Satryo kemudian menjelaskan rencana pembangunan sekolah tersebut. Menurut dia, pembangunan akan dilakukan secara kombinasi antara pendirian sekolah baru dan peningkatan fasilitas sekolah yang sudah ada.

Rencananya, pada 2029, akan ada 40 sekolah SMA unggulan berasrama di seluruh Indonesia. “20 (sekolah) yang baru, 20 yang existing dan diupgrade, tersebar di semua wilayah Indonesia,” kata Satryo.

Tujuan pembangunan sekolah ini, kata Satryo, adalah untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang merata di semua wilayah Indonesia. Contohnya ia menyebut Papua. Sekolah-sekolah ini akan dibangun untuk menampung siswa-siswa terbaik dari seluruh Indonesia.

“Nanti yang disaring masuk ke situ mereka yang benar-benar memenuhi syarat. Tapi enggak boleh hanya anak Papua, semua Indonesia. Jangan juga karena saingannya itu betul-betul akademik, bisa-bisa orang Papua enggak masuk. Jakarta semua nanti tinggal di situ,” kata Satryo.

Untuk lokasi awal, Satryo menyebutkan bahwa empat titik utama telah diprioritaskan, yaitu di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sulawesi Utara, NTT, dan Maluku Utara. “(Lokasinya) di kabupaten, harus jauh. Jangan di kota besar, agar anak-anak bisa konsentrasi, bersih udaranya, dan tidak (ada niatan untuk) jalan-jalan,” ucapnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus