Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Begini Radar Jerman Melacak Jet Siluman F-35

Pesawat siluman seperti pesawat F-35 Amerika dan pesawat Cina J-20 dibentuk dengan hati-hati untuk meminimalkan pengembalian radar dari pesawat.

1 Oktober 2019 | 13.33 WIB

Pengiriman pesawat tempur F-35B milik Angkatan Udara Inggris, yang dikirim dari Marine Corps Air Station Beaufort di Amerika Serikat menuju pangkalan baru RAF Marham, Inggris, 6 Juni 2018. Inggris mendatangkan jet F-35B seharga Rp 2,2 triliun. Sgt Nik Howe/MoD Handout via REUTERS
Perbesar
Pengiriman pesawat tempur F-35B milik Angkatan Udara Inggris, yang dikirim dari Marine Corps Air Station Beaufort di Amerika Serikat menuju pangkalan baru RAF Marham, Inggris, 6 Juni 2018. Inggris mendatangkan jet F-35B seharga Rp 2,2 triliun. Sgt Nik Howe/MoD Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kontraktor pertahanan Jerman mengklaim telah melacak dua F-35 Joint Strike Fighters dengan sistem radar tipe baru. Hensoldt mengatakan telah melacak melacak jet Amerika baru itu hampir sejauh 100 mil (160 kilometer).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meskipun hal ini patut dipertimbangkan, namun tidak berarti fitur siluman jet tempur senilai Rp 1,4 triliun itu sudah usang. Setidaknya, belum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Radar tradisional menyiarkan gelombang radio dan kemudian mempelajari gelombang yang memantulkan benda terbang. Ini memungkinkan operator radar untuk mengukur informasi seperti kecepatan, ketinggian, dan arah pesawat terbang atau rudal.

Radar kemudian dapat digunakan untuk mengirim pesawat tempur untuk mencegat pesawat yang masuk atau meluncurkan rudal permukaan ke udara. Pesawat siluman seperti pesawat F-35 Amerika dan pesawat Cina J-20 dibentuk dengan hati-hati untuk meminimalkan pengembalian radar dari pesawat, sehingga sangat mengurangi jangkauan deteksi.

Stealth telah terbukti sangat efektif dalam memungkinkan pesawat terbang untuk melewati pertahanan radar, meningkatkan kemampuan bertahannya, dan AS telah mencurahkan ratusan miliar untuk mempelajari stealth dan mengembangkan pesawat siluman.

Stealth dianggap sangat penting untuk kelangsungan hidup pesawat sehingga Angkatan Udara AS mungkin tidak akan pernah membeli jet tempur non-siluman lainnya.

Sebuah artikel di C4ISRNet melaporkan bahwa Hensoldt mengembangkan sistem radar pasif baru, yang disebut TwInvis. TwInvis bekerja dengan mempelajari emisi elektromagnetik di atmosfer, seperti sinyal stasiun radio, sinyal TV, sinyal menara ponsel, radar komersial, dan sebagainya.

Sistem ini dapat mendeteksi pesawat yang bergerak melalui lautan sinyal yang tak terlihat ini dengan membaca bagaimana sinyal memantul dari benda-benda di udara.

C4ISRNet melaporkan bahwa dua F-35As Angkatan Udara AS mengunjungi Jerman pada tahun 2018 untuk berpartisipasi dalam Berlin Air Show. Hensoldt membuat sistem radar TwInvis di pertunjukan udara itu, tapi F-35 tidak pernah lepas landas.

Namun, perusahaan itu juga membuat salah satu set radar di sekitar bandara dan menangkap pesawat lepas landas, melacak mereka sejauh 150 kilometer (93 mil).

Untuk saat ini, TwInvis hanya benar-benar berguna sebagai radar peringatan dini. Radar TwInvis tidak cukup canggih, setidaknya belum, untuk memandu rudal yang dipandu radar.

Tetapi artikel itu mencatat bahwa radar itu bisa memberikan data lokasi yang cukup untuk rudal berpemandu inframerah (seperti AIM-9X Sidewinder) untuk mencari knalpot mesin panas target.

Teknologi ini terdengar menjanjikan, tetapi ada sejumlah faktor yang membantu TwInvis mendeteksi F-35. Satu, mereka tahu kapan F-35 datang dan dapat menggunakan sinyal dari transponder ADS-B jet F-35 untuk membantu mengidentifikasi pesawat itu. Pada masa perang, musuh tidak akan tahu pesawat datang dan sinyal ADS-B akan dimatikan.

Masalah lain dengan radar ini adalah sesuatu yang mendasar pada metode operasinya: ia bergantung pada sinyal dari pemancar sipil untuk mendeteksi pesawat siluman. Di banyak bagian dunia, terutama di atas perairan terbuka atau daerah terpencil di darat, tidak akan ada banyak sinyal untuk mengumpulkan data.

Negara dengan pesawat siluman dapat menonaktifkan jaringan ponsel dengan serangan siber dan mengebom menara penyiaran radio untuk menolak radar seperti TwInvis sebagai media pendeteksi.

TwInvis bisa menjadi bagian dari paket sistem pelengkap yang dirancang untuk membantu mendeteksi pesawat siluman. Radar ini juga tampaknya satu-satunya sistem yang dapat mendeteksi F-35 pada jarak 93 mil (150 km), sehingga akan menjadi sebuah kesalahan untuk mengesampingkannya. Ketika radar ini berkembang dan operator memperbaiki taktik mereka, radar ini bisa menjadi lebih efektif.

POPULAR MECHANICS | C4ISR NET | GALUH PUTRI RIYANTO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus