Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung- Sesar aktif Citanduy menimbulkan gempa di wilayah Majenang, Cilacap, juga Ciamis. Patahan itu bergerak dan memunculkan lindu bermagnitudo 3,2 pada Sabtu dinihari, 27 Juli 2019 pukul 00.34 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Struktur Sesar Citanduy yang melintas di wilayah itu masih aktif sehingga patut diwaspadai,” kata Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa itu, ujarnya, kejadian kedua dari sumber yang sama. Lindu pertamanya muncul pada Jumat 26 Juli 2019 pukul 21.58. Guncangannya lemah dengan magnitude 2,7.
Kejadian terbaru itu episenter atau pusat sumber gempanya terletak pada koordinat 7,37 LS – 108,66 BT. “Tepatnya berada di darat pada jarak 13 kilometer arah barat daya Kota Majenang,” ujarnya.
Berkedalaman 13 kilometer pusat sumber gempanya di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Tergolong gempa dangkal, guncangannya dirasakan di wilayah Wanareja, Majenang, Rancah, Sidareja, Babakan Anyar, Cisanga dengan skala intensitas II MMI.
Getaran lindu dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil monitoring BMKG hingga Sabtu pagi pukul 8.00 WIB belum ada aktivitas gempa susulan, juga belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa itu.
Meskipun gempa ini tidak terlalu berdampak, kata Daryono, dua rangkaian gempa tektonik yang terjadi menjadi bukti dan pengingat bahwa struktur Sesar Citanduy masih aktif. Masyarakat perlu memahami pentingnya bangunan tembok yang strukturnya kuat dan aman gempa bumi.