Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

BPPT Gandeng Australia Kaji Integrasi Usaha Sapi dan Sawit

Dalam ICOP 2019, BPPT memaparkan hasil kajian selama lima tahun mengenai integrasi produksi sapi dan kelapa sawit oleh peternak rakyat di Pelalawan.

23 Oktober 2019 | 12.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal (BKPM) Wisnu Wijaya Soedibjo, Kepala BPPT Hammam Riza dan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Khory

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Indonesia–Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector (the partnership) melakukan konferensi kajian integrasi produksi sapi dan kelapa sawit atau Integrated Cattle and Oil-Palm Production (ICOP) 2019.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan konferensi itu diharapkan menjadi forum kemitraan dan seluruh stakeholder dari peneliti, pengkajian dan penerapan perlu kolaborasi sehingga hasilnya adalah inovasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Indonesia-Australia ingin melaksanakan komersialisasi dari hasil ini, melalui paper yana disampaikan bahwa sapi dan sawit itu bisa harmonis dalam peningkatan produktivitas," kata Hammam di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.

Konferensi ICOP 2019 bertujuan untuk mengkaji berbagai hasil penelitian dan pengalaman dari akademisi dan perilaku dalam upaya melakukan integrasi produksi sapi dan kelapa sawit yang menguntungkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam ICOP 2019, BPPT akan memaparkan hasil kajiannya selama lima tahun mengenai integrasi produksi sapi dan kelapa sawit oleh peternak rakyat di Pelalawan, Riau, serta hasil uji coba Partnership selama tiga tahun melaksanakan integrasi sapi-sawit bersama di empat perkebunan kelapa sawit di empat provinsi di Indonesia.

"Dalam lima tahun itu membangun partnership, kami berharap bisa mengakselerasi, jadi tidak lagi berbicara dari penelitian dasar dari hulu tapi melalui alih teknologi dan kliring teknologi," tutur Hammam.

Hingga 2018, terdapat 40 persen dari total konsumsi domestik daging sapi di Indonesia masih mengandalkan impor. Tantangan utama peningkatan populasi sapi di Indonesia adalah rendahnya investasi pembiakan sapi dalam negeri yang masih dianggap mahal dan kurang menguntungkan.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal (BKPM) Wisnu Wijaya Soedibjo selaku Co-chair Indonesia–Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector (the partnership), mengatakan bahwa pihaknya telah mengujicobakan integrasi sapi sawit sejak 2016.

"Salah satu potensi usaha pembiakan sapi di Indonesia adalah dengan memanfaatkan lahan-lahan yang sudah ada, termasuk lahan bekas tambang dan perkebunan sawit," kata Wisnu.

Saat ini, Wisnu berujar, diperkirakan terdapat lebih dari 14 juta hektare perkebunan sawit di Indonesia. "Pembiakan sapi di lahan perkebunan kelapa sawit dapat memberikan aliran pendapatan tambahan bagi pemiliknya, mengurangi biaya produksi serta meningkatkan produktivitas," tambah Wisnu.

Sementara Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Australia di sektor daging merah dan sapi sejak lama.

"Melalui Partnership, Pemerintah Australia terus mendukung kajian dan inovasi baru untuk meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan daya saing sektor daging merah dan sapi di Indonesia, termasuk dalam hal pembiakan sapi secara komersial," kata Cox.

ICOP 2019 menjadi forum pertama di Indonesia yang fokus untuk mendiskusikan peluang dan tantangan integrasi sapi dan sawit. Forum ini akan menyediakan platform bagi para akademisi dan pelaku peternakan untuk bertukar pengalaman, berkolaborasi dan memberikan informasi terkini terkait inovasi dalam praktik integrasi sapi dan sawit.

"Kami harap hasil penelitian yang sudah dilakukan baik oleh perguruan tinggi Indonesia, Australia dan BPPT hasilnya akan diberikan kepada pemerintah, juga industri untuk meningkatkan penerapannya," kata Cox. "Kami rasa itu satu cara yang baik untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di bidang sapi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus