Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Boeing Australia menamakan drone tempur terbarunya, MQ-28A, sebagai Kelelawar Hantu. Nama diambil dari spesies kelelawar predator seram endemik di negara benua itu. Drone Kelelawar Hantu (Ghost Bat) memiliki beberapa kesamaan dengan hewan mamalia pemilik nama aslinya tersebut, yakni menggunakan sensor-sensor untuk mencari mangsanya, dan gaya berburu dalam tim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memilih nama Kelelawar Hantu merefleksikan karakteristik unik dari sensor-sensor dan kecerdasan pesawat, kemampuan memantau dan mata-mata," kata Glen Ferguson, Direktur Program Sistem Pembentukan Tim Kekuatan Udara Australia dan Internasional di Boeing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama resminya di militer adalah MQ-28A. Dalam idiom militer Amerika Serikat, huruf 'M' berarti multi-misi, sementara 'Q' berarti drone. Sedangkan '-28A' mengikuti penamaan drone pengintai dan pengisi bahan bakar di udara milik Angkatan Laut Amerika: MQ-25A Stingray.
Angkatan Laut AS telah mengumumkan bahwa program Drone Stingray Tanker MQ-25 Berbasis Kapal Induk sedang bersiap-siap untuk demonstrasi kapal induk pertamanya. Sistem Udara Angkatan Laut, Angkatan Laut AS dan Boeing sedang menyelesaikan tes darat aset uji Stingray MQ-25 di Chambers Field di atas Naval Station Norfolk, Virginia. Foto : Boeing
Kelelawar Hantu Australia adalah kelelawar predator kecil yang memangsa burung kecil, tikus, serangga, laba-laba, kadal dan mamalia kecil lain. Kelelawar ini mendapatkan namanya dari wujudnya yang putih. Warnanya itu, kemampuannya berburu pada malam, dan barisan giginya yang besar dan tajam juga telah memberi Ghost Bat reputasi sebagai seekor kelelawar drakula palsu, "karena dia secara teknik bukan bagian dari keluarga kelelawar vampir."
Sebanyak 100 ribu kelelawar kuasai kota Batemans Bay di New South Wales Australia. abc.net
Boeing Australia mengatakan, sensor alami kelelawar hantu dan kemampuan kerja sama dalam berburu mirip dengan metode operasi MQ-28A. Ghost Bat awalnya dirancang sebagai 'loyal wingman', sebuah drone tempur yang terbang berdampingan dengan sebuah jet tempur dan berlaku sebagai jet tempur, jammer atau umpan yang tak berawak.
Drone ini juga bisa mengawal target bernilai tinggi seperti kapal tanker dan pesawat komando di udara dengan cara mencegat ancaman yang datang dan memungkinkan pesawat yang berawak yang lebih penting untuk meloloskan diri. Drone Ghost Bat dikembangkan Boeing Australia untuk Angkatan Udara di negara itu. Artinya, dia akan nantinya terbang mengiringi jet tempur Super Hornets Australia, Joint Strike Fighters, dan pesawat kontrol dan peringatan dini Wedgetail.
Drone ini adalah juga pesawat tempur asli Australia yang pertama dalam 50 tahun.
POPULAR MECHANICS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.