TEKNOLOGI electronic mail (e-mail) ternyata sudah berusia 30 tahun. Bagi pengguna internet, e-mail, yang akan berulang tahun pada Rabu pekan ini, seperti kebutuhan yang sulit tergantikan. Ia menjadi pilihan utama untuk berkomunikasi karena cepat, aman, dan murah. Saat ini, pengguna e-mail, menurut International Telecommunication Union, telah mencapai 150 juta orang.
Jumlah fantastis, memang. Demikian populernya e-mail, sampai-sampai sutradara Hollywood Nora Ephron pada 1998 menggarap You've Got M@il, film layar lebar dengan setting percintaan yang dijalin lewat teknologi e-mail. Di berbagai negara, film yang dimainkan aktor beken Tom Hanks dan aktris melankolis Meg Ryan itu mendapat apresiasi menggembirakan.
Itulah bentuk pengakuan lain bagi peran teknologi e-mail, yang dari waktu ke waktu kian familiar dengan para pengguna internet. Toh, tak banyak pengguna internet yang mengenal Ray Tomlinson, tokoh penting di belakang penemuan e-mail pada 16 Mei 1971.
Uniknya, pesan pertama yang dikirim lewat e-mail oleh Tomlinson muda dulu berupa deretan huruf QWERTYUIOP. Boleh jadi gabungan huruf itu dianggap tak punya arti khusus. Tapi, siapa sangka, pesan perdana yang bersahaja itu berasal dari 10 huruf teratas di keyboard komputer. Ternyata, deretan huruf itulah yang kemudian mengubah jalan hidup Tomlinson.
Sebenarnya, penemuan e-mail terjadi tatkala perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet berlangsung. Setelah pada 1957 Uni Soviet berhasil meluncurkan Sputnik, satelit pertama yang keluar dari atmosfer bumi, pihak AS bagai kebakaran jenggot. Alhasil, Presiden AS Eisenhower mengumpulkan ilmuwannya untuk membendung kemajuan teknologi Uni Soviet. Saat itu, Eisenhower mengucurkan dana lebih dari US$ 1 miliar untuk memulai Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang berisi beberapa proyek rahasia. Proyek ambisius ini langsung dikoordinasi oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Pada 1965, Tomlinson muda menyelesaikan studinya di Jurusan Ilmu Komputer Massachusetts Institute of Technology. Setelah sempat bekerja secara mandiri, pada 1967, ia bergabung dengan Bolt Beranek and Newman (BBN), perusahaan penyedia computer networking terkemuka. Setahun kemudian, BBN bergabung dengan ARPA untuk membangun Arpanet, jaringan komputer yang menghubungkan beberapa titik penting, di antaranya Pentagon di Washington, BBN di Cambridge, dan Universitas California Los Angeles. Dalam proyek itu, Tomlinson melakukan riset tentang teknologi pengiriman pesan lewat jaringan komputer yang diberi kode SNDMSG?singkatan dari send message.
Semula, Tomlinson hanya ingin membuat sistem komunikasi (pesan) yang bisa diakses semua ilmuwan ARPA. Ia membuat semacam mailbox pada jaringan komputer yang dapat menampung pesan singkat. Tomlinson mendesain sebuah interface message processors yang terdiri atas 516 komputer mini yang memiliki random access memory sebesar 12 kilobit.
Setelah dua tahun bekerja, Tomlinson akhirnya berhasil mengirim pesan pertama ke sesama komputer di Arpanet. Pesan pertama yang dibuatnya, ya, deretan 10 huruf teratas di keyboard komputer itu. Setelah itu, banyak lagi penemuan serupa yang dikembangkannya. Sekalipun demikian, Tomlinson masih meragukan keberhasilannya. Sampai-sampai ia berkata kepada Jerry Burchfiel, rekan satu timnya di Arpanet, "Jangan bilang ke orang lain. Ini tidak seperti yang diharapkan."
Ternyata, teknologi e-mail temuan Tomlinson digandrungi orang. Menariknya pula, ia menggunakan simbol @ untuk memisahkan nama user dengan alamat server-nya. Mulanya, Tomlinson memakai @ untuk menyingkat kata "at", yang berarti "di". "Saya tak menyangka @ menjadi ikon yang mendunia," ujar Tomlinson.
Berkat penemuan e-mail, pada 28 April 2000, Tomlinson memperoleh The George R. Stibitz Computer Pioneer Award, penghargaan bergengsi yang diberikan oleh American Computer Museum kepada penemu hebat di dunia teknologi informasi. Tokoh lain yang pernah mendapat penghargaan serupa adalah Tim Berners-Lee, penemu world wide web (www), yang menjadi jendela dunia internet.
Kini, di masa tuanya, Ray Tomlinson, 63 tahun, masih bekerja di BBN. Ayah dua orang putri itu sedang mengerjakan proyek CyberTrust Software, perangkat lunak untuk menjamin keamanan transaksi lewat e-commerce, trend baru dalam bisnis di dunia maya.
Setiyardi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini