Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Ferdinand Adolf Heinrich August Graf von Zeppelin atau biasa dikenal dengan Ferdinan von Zepelin adalah seorang jenderal Angkatan Darat Jerman dan juga pembuat pesawat balon udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zeppelin lahir pada 8 Juli 1838 di Konstanz. Zeppelin lahir dari seorang keluarga bangsawan dan ia beken dengan sebutan der Alte vom Bodensee atau Si Tua dari Bodensee.
Zeppelin lahir dari keluarga bangsawan, ayahnya adalah Menteri Wurttemberg dan Hormarschall.
Melanisr laman Airships, semasa kecil, ia tidak menempuh pendidikan seperti anak-anak pada umumnya dan ia mendapatkan pendidikan dari seorang guru privat. Di usianya yang ke-15 tahun, ia masuk ke sekolah politeknik di Stuttgart. Kemudian, di tahun 1855, ia menjadi pelajar pada sekolah militer di Ludwigsburg dan ia menjadi perwira tentara di Wurttemberg. Pada 1858, ia dipromosikan menjadi Letnan.
Karier Zeppelin dalam dunia militer semakin cemerlang, pada 1865, ia terpilih menjadi ajudan Raja Wurttemberg. Kecemerlangan karier Zeppelin dalam dunia militer harus berakhir ketika ia mendapatkan kritik akibat kejadian yang melibatkan brigadi kavaleri Prusia dan ia akhirnya dipaksa pensiun dari Angkatan Darat dengan pangkat Jenderal.
Setelah pensiusn dari dunia militer, ia menjadi pengamat bagi Pasukan Uni selama berkecamuknya Perang Sipil Amerika dan saat itu, ia mengunjungi kamp balon Thaddeus SC Lowe. Kunjungannya ke Thaddeus SC Lowe membuatnya berminat pada bidang ilmu penerbangan.
Zeppelin menulis idenya mengenai balon kemudi besar pada catatn harian yang ia miliki dan dalam idenya tersebut, ia menuliskanbahwa pesawat tersebut juga bisa digunakan dalam peperangan. Di tahun 1891, Zeppelin mulai fokus untuk mewujudkan ide mengenai kapal udara tersebut. Langkah awal yang dilakukan Zeppelin adalah menyusun material dengan kerangka dari alumunium dan dibungkus dengan kain, mesin, serta baling-baling udara.
Setelah melalui proses yang panjang, Zeppelin berhasil membangun pesawat pertamanya yang diberi nama LZ 1 pada 17 Juni 1898. Pada 2 Juli 1900, Zeppelin berhasil melakukan penerbangan pertama menggunakan LZ 1 di atas Danau Konstanz. Sayangnya, penerbangan tersebut tidak sepenuhnya berhasil dan membuat harus menghentikan proyeknya tersebut. Kegagalan Zeppelin tersebut membuatnya ia dicibir oleh Kaisar Wilhelm II dengan sebutan manusia paling bodah di Jerman Selatan.
Cibiran yang diterima oleh Zeppelin tak membuatnya menyerah dan ia memutuskan untuk melanjutkan proyeknya. Dalam proyeknya yang kedua, ia dibantu oleh Raja Wurttemberng. Sayangnya, percobaan keduanya kembali tidak memuaskan dan ia harus membongkarnya karena armada yang rusak.
Pada akhirnya, dalam proyek ketiganya yang diberi nama LZ 3, ia berhasil menerbangkan pesawatnya dengan sukses pada 9 Oktober 1906. Ia berhasil menerbangkan pesawatnya selama 25 jam. Sejak keberhasilannya, proyek-proyek yang digagas oleh Zeppelin lebih mudah dalam mendapatkan pendanaan. Menurut catatan sejarah, sebelum pecahnya Perang Dunia I terdapat 21 pesawat Zeppelin yang dibuat. Bahkan, dalam Perang Dunia I ada lebih dari 100 peswat Zeppelin yang digunakan.
Zeppelin memiliki impian untuk menyaksikan, kapal udara yang ia ciptakan bisa terbang melintasi dunia. Sayangnya, impian tersebut belum bisa ia lihat karena ia meninggal pada 8 Maret 1917. Di samping itu, Zeppelin juga tidak melihat kejatuhan proyek yang ia gagas.
Pada 6 Mei 1937, kapal udara raksasa Zepelin terbakar secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Kejadian tersebut menyebabkan tewasnya 13 penumpang, dan satu kru. Setelah kejadian tersebut, kepercayaan terhadap sarana kapal udara dengan hidrogen menjadi menurun. Walaupun begitu, karya-karya Zeppelin dalam dunia penerbangan Jerman terus dikenang hingga saat ini.
Baca juga: Hebatnya Pabrik Mobil Listrik VW Trinity Milik Volkswagen yang Baru
EIBEN HEIZIER
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini