Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Gajah Sumatera Mati di Sungai Mas Aceh Barat, BKSDA Telusuri Penyebab Kematian

Anak gajah berusia lima tahun itu ditemukan dalam kondisi tergeletak di pinggir sungai.

21 Desember 2023 | 10.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas BKSDA Aceh berada didekat bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) sebelum proses nekropsi atau pembedahan di kawasan hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. ANTARA/Syifa Yulinnas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Gunawan Alza mengatakan timnya sudah turun ke lapangan untuk menyelidiki penyebab kematian gajah di Sungai Mas Kabupaten Aceh Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sudah siapkan tim bersama dokter hewan untuk mengecek dan baru kemarin sore meluncur ke lokasi," kata Gunawan Alza, di Banda Aceh, Rabu, 20 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, anak gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) berjenis kelamin betina ditemukan mati oleh warga di bantaran Sungai Krueng Lancong, Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat, Selasa 19 Desember lalu.

Anak gajah  yang diperkirakan berusia lima tahun itu ditemukan dalam kondisi tergeletak di pinggir sungai. Diduga kematiannya sudah lama. Di tubuh gajah itu, kulit pada bagian belalai, kedua kaki depan, hingga tubuh terlihat terkelupas.

Gunawan mengaku belum mengetahui pasti kronologi kematian satwa dilindungi tersebut. Dirinya masih menunggu laporan dari tim yang ke lokasi. "Untuk kronologinya kami sedang menunggu laporan dari tim yang ke lokasi," ujarnya.

Interaksi negatif manusia dan gajah Sumatera dalam catatan BKSDA makin masif mencapai 583 kejadian dalam lima tahun terakhir, adapun sepanjang Januari-Oktober 2023 jumlahnya tercatat sebanyak 85 kejadian.

Dari jumlah itu, kejadian interaksi negatif manusia dan gajah paling sering terjadi di Pidie terdapat 145 kejadian, disusul Aceh Jaya 86 kejadian, Aceh Timur 67 kejadian dan Aceh Barat 33 kejadian.

Untuk mengatasi konflik manusia dan gajah yang semakin masif karena perebutan ruang hidup, BKSDA Aceh telah melakukan berbagai upaya di antaranya pemasangan kalung GPS Collar sebagai sistem peringatan dini pada 18 perwakilan kelompok gajah liar.

Kemudian, memasang 27.700 meter parit dan 61.380 meter pagar kejut sejak 2015 sampai dengan Mei 2023 di beberapa wilayah koridor satwa liar lindung yakni di Aceh Timur, Aceh Selatan-Subulussalam, Aceh Jaya, Bener Meriah, Pidie, Aceh Tengah, Bireuen, dan Aceh Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus