Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Game Keren Ini Bisa Percepat Penyembuhan Stroke, Caranya Unik

Ilmuwan menemukan cara untuk sembuh dari stroke dengan game.

24 Februari 2018 | 16.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi stroke. bbc.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, London - Ilmuwan menemukan cara untuk sembuh dari stroke dengan game. Nama gamenya Balloon Buddies. Ini adalah video game untuk terapi pasien stroke besutan ilmuwan gabungan asal Inggris dan Prancis. Mereka mengklaim game tersebut bisa mempercepat pemulihan pasca-stroke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cara bermainnya mudah. Dua pemain--salah satunya pasien stroke--diminta menaik-turunkan balon agar bola bisa terus berjalan dan mengambil bintang (yang dipakai sebagai simbol poin). Mirip Flappy Bird--yang sempat terkenal beberapa tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bedanya, bila Flappy ngeselin pemainnya, di sini para pemain justru senang. Mereka harus menjaga bola dalam keadaan tetap seimbang agar bola tidak jatuh dan tetap harus ambil posisi pas buat mengambil poin.

Bentuk tantangan tersebut, menurut tim dalam studi berjudul "Balancing the Playing Field: Collaborative Gaming for Physical Training" itu, bisa membuat pasien lebih bersemangat untuk menggerakkan otot-ototnya. "Karena pasien harus terus menggerakkan balon untuk mencetak poin yang tinggi," demikian menurut tim dalam Journal of NeuroEngineering and Rehabilitation (JNER).

Sebetulnya game ini bisa dimainkan sendiri oleh pasien stroke. Tapi studi tim terhadap 16 pasangan pasien stroke dan orang sehat menunjukkan bahwa pasien jauh lebih bersemangat saat ada pasangan yang membantu menyelesaikan permainan. Dan hal tersebut membantu pemulihan fisik dan saraf pasien lebih cepat.

Stroke adalah kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Penyebab penyakit ini dibagi atas dua jenis. Pertama, akibat sumbatan (iskemik). Kedua, akibat perdarahan otak (hemoragik). Di dunia, stroke tipe pertama jumlahnya mencapai 20 persen. Sedangkan stroke tipe kedua 80 persen.

Di Indonesia, menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, terdapat sekitar 12 penderita stroke per 1.000 penduduk. Orang-orang yang usianya lebih dari 65 tahun paling berisiko terkena penyakit ini. Sedangkan 25 persen stroke terjadi pada orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun, termasuk anak-anak.

Mereka yang merokok, kurang olahraga, dan memiliki pola makan buruk juga rentan terhadap stroke. Selain itu, stroke menghantui orang-orang yang sirkulasi darahnya terganggu akibat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur alias fibrilasi atrium, dan diabetes.

Pengobatan stroke bergantung pada jenisnya. Pengobatan juga disesuaikan pada area otak yang terserang. Pada umumnya, stroke diobati dengan obat-obatan, termasuk obat pencegahan untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat kolesterol, dan menghilangkan pembekuan darah. Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan stroke hemoragik atau menghilangkan lemak di arteri.

Balloon Buddies, menurut tim dalam jurnal, diklaim mampu membantu pemulihan pasien stroke lebih cepat. Michael Mace, pemimpin studi yang juga peneliti bioteknik di Imperial College of Science, Technology, and Medicine, di London, Inggris, mengatakan video game merupakan cara yang bagus untuk memberikan latihan fisik kepada pasien stroke. "Tentunya, cara ini lebih menyenangkan ketimbang pengobatan konvensional," kata Mace, seperti dilansir laman Science Daily.

Balloon Buddies menggunakan fitur-fitur game pada umumnya, seperti animasi, suara, dan getaran umpan balik, agar permainan lebih terasa nyata. Dalam game ini, Anda diminta untuk menyeimbangkan balon yang terikat di tiap ujung sebuah papan agar bola bisa terus berjalan ke papan lain dan mencetak poin.

Agar papan lebih stabil, pemain disarankan untuk bermain dalam bentuk tim. Dengan demikian, satu orang bisa mengendalikan satu balon agar bola tidak jatuh dari papan. Seperti video game pada umumnya, Balloon Buddies menggunakan alat penggerak berbentuk handgrip nirkabel buatan GripAble.

Mace dan tim menguji 16 pasien stroke di Rumah Sakit Charing Cross selama tiga bulan pada 2016. Tak hanya stroke, dalam jurnal, Mace dan tim menyebutkan game ini juga bisa menjadi terapi bagi pasien yang baru sembuh dari cedera otot, radang sendi, dan cerebral palsy. Tim berencana mengembangkan permainan tersebut dalam studi yang lebih besar.

"Kami juga ingin memeriksa apakah pasien lebih termotivasi untuk berlatih dalam waktu yang lebih lama," ujar Mace. "Eksplorasi terhadap implikasi sosial juga akan kami lihat dalam studi selanjutnya."

Simak artikel menarik lainnya tentang game penyembuh stroke hanya di kanal Tekno Tempo.co.

JNER | SCIENCE DAILY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus