Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik mengguncang dengan magnitudo 5.6 di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat pada Senin, 20 Juni 2023. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG gempa terjadi di bagian barat Pulau Siberut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas I Padang Panjang Suaidi Ahadi mengatakan, guncangan itu merupakan gempa dangkal yang terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke lempeng Eurasia. Hal itu berdasarkan pemantauan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," katanya saat dihubungi Tempo.
Dia melanjutkan, gempa yang terjadi pada pukul 15.39 WIB berada di kedalaman 39 kilometer. Lalu, gempa ini berjarak 166 kilometer arah barat laut Pulau Siberut.
"Episenternya adalah 0.91 LS dan 98.55 BT. Gempa ini sangat dirasakan nyata bagi masyarakat yang berada di Pulau Siberut," katanya.
Dia juga menjelaskan, gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Kota Bukittinggi, Padang Panjang dan Padang. "Gempa dirasakan seperti truk berlalu," katanya.
Gempa di Pulau Siberut
Sebelumnya, gempa juga terjadi pada pukul 14.00 WIB. Gempa ini berkekuatan magnitudo 4.7 berada di 85 kilometer barat laut Pulau Siberut, Kabupaten Mentawai.
"Gempa bumi ini terjadi di laut pada kedalaman 30 kilometer, episenternya di 1.10 LS dan 98.35 BT, tepatnya 85 kilometer arah barat laut Pulau Siberut," katanya.
Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kepulauan Mentawai. Berdasarkan pemantauan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Satuan BPBD Kabupaten Mentawai Novriadi mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa. "Kami belum ada dapat laporan. "Namun kami tetap meminta masyarakat tetap waspada jika terjadi gempa susulan," katanya.
Sementara itu, konferensi pers di Mapolda Sumatera Barat terpaksa dihentikan akibat guncangan yang dirasakan hingga lantai 4. Kapolda Sumbar Irjen Pol Surhayono yang memimpin konferensi pers itu langsung menghentikan kegiatan tersebut dan meminta peserta untuk mencari tempat berlindung.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.