Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Gitar Tanpa Sentuh

13 April 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DARI kotak hitam 12 x 9 sentimeter itu mengalun nada-nada yang naik-turun seiring dengan gerakan tangan Hafez Hogantara. Ketika tangan mahasiswa semester VIII Institut Teknologi Bandung ini naik, nada yang keluar dari kotak itu juga meninggi. Semakin rancak dua tangan Hafez menjauh dan mendekat dari kotak, bunyi-bunyi itu membentuk irama.

Suara-suara itu keluar dari kotak tanpa tersentuh oleh tangan Hafez. Nama kotak musik tanpa sentuh itu adalah theremin. Hafez menciptakannya bersama Bagus Hanindhito dan Annisa Istiqomah, teman sekelasnya di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Theremin buatan ketiganya ini menjadi kampiun kompetisi Large Scale Integration ke-18 pada kategori smart info media di University of The Ryukyus Okinawa, Jepang, Maret lalu.

Bunyi dari kotak itu muncul dari chip Cordic yang ditanam ke dalamnya. Chip tersebut menangkap gelombang panas tangan lewat sensor ultrasonik. Theremin karya ketiganya ini diberi judul Ultrasonic Sensor Based Contactless Theremin Using Pipeline CORDIC as Tone Generator in FPGA. "Ada sebelas finalis dalam kompetisi itu, salah satunya karya mahasiswa master," ujar Bagus pekan lalu.

Sebetulnya theremin sudah ada sejak 1920. Umumnya memakai antena berbahan logam untuk mengendalikan frekuensi dan amplitudo. Antena vertikal berfungsi mengatur bunyi, sedangkan antena horizontal sebagai pengendali volume suara. Oleh trio Ethersound ini, antena diganti sensor dan chip.

Menurut Bagus, perangkat musik yang disertakan dalam lomba terdiri atas tiga bagian: kotak instrumen musik, development board, dan pengeras suara. Bila diproduksi massal, development board bisa tak diikutkan karena ada chip yang bisa menghasilkan bunyi langsung dari kotak itu. "Harga chip mahal sehingga kami ganti dengan speaker," katanya.

Frekuensi theremin buatan tim Ethersound diatur pada rentang 65-2.093 hertz. Adapun frekuensi yang terdengar kuping manusia adalah 20 hertz-20 kilohertz. Notasi nada theremin ini bisa mencapai empat oktaf. "Alat ini bisa dibuat seperti suara gitar atau piano dengan perulangan sinyal," kata Bagus.

Anwar Siswadi (bandung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus