Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ilmuwan Temukan Penangkal Racun Makhluk Paling Berbisa

Dengan menggunakan pengeditan genom, para ilmuwan menemukan penangkal molekuler yang dapat memblokir gejala sengatan ubur-ubur.

2 Mei 2019 | 12.32 WIB

Ilmuwan Temukan Penangkal Racun Makhluk Paling Berbisa, Ubur-Ubur Kotak. Kredit: Stuff/Wikimedia Commons
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilmuwan Temukan Penangkal Racun Makhluk Paling Berbisa, Ubur-Ubur Kotak. Kredit: Stuff/Wikimedia Commons

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan telah menemukan penangkal racun untuk makhluk paling berbisa di dunia, box jellyfish atau ubur-ubur kotak dari Australia. Penangkal racun tersebut ditemukan oleh peneliti di University of Sydney di Australia, demikian dilaporkan laman stuff, Selasa, 30 April 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ubur-ubur tersebut dapat membawa racun untuk membunuh lebih dari 60 orang. Satu sengatan dari makhluk itu akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan nekrosis kulit. Jika dosis racunnya cukup besar, serangan jantung dan kematian dapat terjadi hanya dalam beberapa menit.

Dengan menggunakan pengeditan genom, para peneliti di Charles Perkins Center University menemukan penangkal molekuler yang dapat memblokir gejala sengatan ubur-ubur jika diterapkan pada kulit dalam waktu 15 menit. Para peneliti mengambil jutaan sel manusia dan menghasilkan gen manusia yang berbeda di masing-masing sel, sebelum menambahkan racun ubur-ubur dan mencari sel yang selamat dari proses tersebut.

"Ini adalah pembedahan molekuler pertama tentang bagaimana jenis racun ini bekerja," kata penulis utama studi tersebut, Raymond Lau dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti percaya obat yang aman untuk digunakan manusia dan sudah tersedia, menghentikan nekrosis, jaringan parut kulit dan rasa sakit sepenuhnya ketika diterapkan pada kulit. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah itu akan menghentikan serangan jantung atau tidak.

Obat penawar itu terbukti bekerja pada sel manusia di luar tubuh sebelum berhasil diuji pada tikus hidup. Para ilmuwan sekarang ingin mengembangkan aplikasi topikal untuk manusia. Temuan tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Communications 

Simak kabar terbaru tentang penemuan penangkal racun oleh Ilmuwan hanya di kanal Tekno Tempo.

STUFF | NATURE COMMUNICATION

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus