Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Implan Tulang Berbahan Lokal

1 Mei 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggunaan implan medis dapat membantu proses perbaikan dan pemulihan tulang yang rusak akibat kecelakaan atau osteoporosis. Material yang umumnya dibuat dari logam itu juga bisa membantu pasien menjalani proses rekonstruksi tulang. Para peneliti di Pusat Teknologi Material dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil mengembangkan implan tulang terbuat dari bahan lokal.

Implan tulang baja nirkarat (stainless steel) itu memakai material feronikel lokal dari Pomala, Sulawesi Tenggara, sebagai bahan baku utama. BPPT siap memproduksi secara massal implan berlabel Stainless Steel 316 L (SS316L) bekerja sama dengan PT Zenith Allmart Precisindo (ZAP) di Sidoarjo, Jawa Timur.

Material implan tersebut juga telah diuji secara medis oleh tim dokter ortopedi dari Rumah Sakit Umum Dr Soetomo, Surabaya. "Tinggal menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan," kata Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material BPPT Hammam Riza, Selasa pekan lalu.

Implan tulang menjadi salah satu peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan struktur dan fungsi bagian biologis. Tulang buatan itu bisa ditanam atau disekrup ke tulang asli manusia, bisa juga dipasang sebagai penyambung tulang pada korban kecelakaan. "Setelah beberapa waktu, implan bisa dilepas. Masa pakai implan 5-10 tahun, tergantung jenis gangguan ortopedi yang dialami," ucap Hammam.

Kebutuhan implan tulang di Indonesia, menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, mencapai 50 ribu keping per tahun. Kebutuhan secara nasional untuk ortopedi traumatik dan rekonstruksi diperkirakan meningkat hingga 90 ribu keping per tahun. Sayangnya, selama ini sebagian besar implan tulang yang dipakai di Indonesia adalah produk impor.

Dengan kandungan bahan lokal mencapai 80 persen, harga implan SS316L bisa lebih murah hingga 40 persen dibanding produk impor. "Kalau pasarnya sudah terbangun dan produksi implan bertambah, harganya bisa lebih murah," ujar Hammam.

Implan tulang SS316L, kata dia, dibuat dengan teknik produksi investment casting. Metode ini lebih efisien dibanding teknik produksi machining, yang mengandalkan bahan baku impor dan membutuhkan waktu proses lebih lama. Dengan model investment casting, implan tulang bisa dibuat dalam jumlah banyak dan lebih cepat. Satu tangkai produksi bisa menghasilkan lebih dari 30 keping implan. "Teknologi, formula implan, dan proses cetaknya dikembangkan oleh BPPT," tuturnya.

Proses pembuatan implan tulang lokal ini dimulai dua tahun lalu ketika pemerintah mengucurkan dana dalam uji coba pembuatan tiga jenis implan sebanyak 500 keping. Tahun lalu, diproduksi 900 purwarupa dari 15 jenis implan tulang yang banyak dipakai dalam bidang ortopedi. Uji produksi massal yang dilakukan PT ZAP kini sudah mencapai lebih dari 100 ribu keping implan.

Menurut Hammam, BPPT sudah menyiapkan cetakan implan untuk semua jenis tulang manusia. Setidaknya ada 50 jenis implan tulang yang siap diproduksi. PT ZAP memiliki kapasitas produksi hingga 80 ribu keping per tahun. Untuk permulaan, 40-50 ribu implan tulang bisa dibuat dalam setahun.


Implan Tulang
Traumatik: Patah tulang akibat kecelakaan, perbaikan tulang ringan (bahan baja nirkarat).
Rekonstruksi: Perbaikan atau penggantian tulang permanen dengan beban mekanik tinggi seperti tulang pinggul, lutut, persendian (bahan titanium).
100 ribu kasus patah tulang paha akibat osteoporosis pada orang Indonesia berusia 40 tahun.

Proses pembuatan implan tulang:
1. Pembuatan desain produk dan cetakan.
2. Pembuatan cetakan aluminium dan lilin untuk tangkai implan.
3. Merangkai lilin untuk cetakan SS316L.
4. Pengecoran logam.
5. Pemotongan hasil cor (1 tangkai cetakan berisi 40 keping implan).
6. Penghalusan dan pemolesan.
7. Pengemasan produk.
8. Aplikasi implan tulang .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus