Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gladys Aulia Rizqi berhasil menuntaskan studi S1 Psikologi di Universitas Airlangga (UNAIR) dengan menyandang dua gelar sekaligus, Sarjana Psikologi dan Bachelor of Behavioural Science (Psych). Gelar ganda itu didapat Gladys berkat mengikuti program double degree di Queensland University of Technology (QUT) di Brisbane, Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gladys mengungkapkan bahwa keinginannya untuk mengikuti International Undergraduate Programme (IUP) sudah muncul dari SMA. IUP UNAIR menjadi pilihan Gladys saat itu. “Saat SMA saya tertarik dengan psikologi UNAIR dan saya research sendiri melalui websitenya. Saya menemukan program Double Degree 2+2 pada saat itu," ujarnya seperti dikutip di laman resmi UNAIR pada Selasa, 28 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika membaca program tersebut, Gladys mengaku tertarik karena bisa kuliah di UNAIR dan di Australia dengan mendapat dua gelar. Sejak saat itu, dia bertekad untuk mendaftar program tersebut ketika lulus SMA. Selama menempuh studi S1 di Fakultas Psikologi UNAIR, Gladys berusaha keras untuk belajar agar IPK Gladys dapat memenuhi persyaratan lanjut ke QUT.
Di sisi lain, Gladys aktif dalam sejumlah organisasi seperti menjadi anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM) fotografi, menjadi pengurus nonatlet di UKM basket, mengikuti kepanitiaan di berbagai acara kampus. “Selain itu saya juga mengikuti kursus bahasa Inggris dan persiapan IELTS guna mempersiapkan lanjut ke QUT di IALF,” ungkap Gladys.
Setelah mengikuti berbagai rangkaian persiapan, Gladys berangkat ke QUT Brisbane, Australia pada Februari 2020, sebulan setelah Covid-19 melanda dunia. Saat itu, perempuan asal Kediri tersebut juga merasakan lockdown. Dia pun berusaha untuk tetap bisa beradaptasi di awal masa kuliah.
“Saat itu saya ingat sekali mendapat tugas essay pertama di sana. Saya mendapat nilai yang jelek yang membuat saya down pada saat itu. Tetapi saya tetap tidak menyerah," ujarnya.
Dalam menempuh studi, Gladys sempat mengalami gagal dalam suatu tugas kuliah. Namun, dia tak menyerah dan mencoba memperbaiki nilai mata kuliah yang diambil. Akhirnya, dia bisa beradaptasi dan lulus tepat waktu. “Alhamdulillah saya tetap bisa lulus tepat waktu dan saya kembali terbang ke Australia pada April 2022 kemarin untuk berwisuda di QUT,” tutur Gladys.
Gladys mengatakan untuk bisa berkembang, selain kuliah, mahasiswa juga harus aktif di sejumlah organisasi. Selain itu, kata dia, manfaatkan berbagai peluang yang ada seperti kesempatan pertukuran pelajaran dan belajar dari sumber yang memiliki kisah sukses.
“Untuk yang ingin ikut double degree, selain belajar untuk mata kuliah bisa ikut kursus bahasa Inggris seperti persiapan IELTS jauh-jauh hari, research tentang negara yang mau dituju bisa menghubungi kakak tingkat yang juga berkuliah di sana untuk bertanya seputar kuliah, culture dan lain-lain,” jelasnya.
Hal itu, kata dia, penting untuk mempersiapkan diri agar lebih matang. Selain itu, dukungan dari keluarga juga dibutuhkan untuk memperkuat tekad.
“Terutama ayah saya yang sudah support saya dalam mewujudkan keinginan untuk mengambil program double degree. Ibu saya juga selalu memotivasi untuk tetap yakin kepada diri sendiri dan memanfaatkan kesempatan yang ada secara maksimal," ujarnya.