Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kampanye Jaga Lingkungan, Dosen UB Kumpulkan Sampah Skincare

Dua dosen UB Wifka Rahma Syauki dan Wayan Weda Asmara Dewi menyuarakan kampanye ramah lingkungan dengan mengumpulkan sampah skincare.

2 Agustus 2022 | 15.58 WIB

Produk skincare lokal Naturwish/Foto: Instagram/Naturwish
Perbesar
Produk skincare lokal Naturwish/Foto: Instagram/Naturwish

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dua dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) Wifka Rahma Syauki dan Wayan Weda Asmara Dewi menyuarakan kampanye ramah lingkungan dengan mengumpulkan sampah skincare. Wifka mengatakan mereka memilih mengumpulkan sampah kemasan skincare karena industri kecantikan menghasilkan 120 miliar kemasan tiap tahunnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kebanyakan kemasan tersebut tidak dapat didaur ulang. Apalagi residu skincare yang menempel pada kemasan ternyata sangat berbahaya bagi lingkungan,” katanya seperti dikutip pada laman resmi UB pada 2 Agustus 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Untuk melancarkan proses pengumpulan sampah skincare ini, prodi Ilmu Komunikasi UB menggandeng Marrine Buddies Malang, salah satu Non-Governmental Organization di bawah WWF yang aktif melakukan gerakan peduli lingkungan. Salah satu cara mengumpulkan sampah skincare dengan cara membuka booth di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Mahasiswa yang memiliki sampah skincare bisa datang ke sana.

Sampah skincare yang dikumpulkan dari berbagai aktifitas itu menyentuh angka hingga 10 kilogram. Wifka menjelaskan hasil dari pengumpulan sampah skincare tersebut disalurkan kembali ke Bank Sampah El Tari.

Wifka berharap kegiatan pengabdian masyarakat yang fokus pada kampanye komunikasi lingkungan ini bisa menjadi strategi perubahan perilaku masyarakat. “Pengelolaan sampah kemasan skincare belum maksimal jika tidak didukung kesadaran dari sisi konsumen untuk berpartisipasi aktif dan bijak pada kemasan sisa skincare,” jelasnya.

Ia menambahkan perusahaan juga harus lebih mempertimbangkan penggunaan kemasan yang bersifat sustainable atau bisa didaur ulang. “Rencananya target tahun depan kami akan mengikutsertakan produsen atau dari sisi industri agar keberlanjutan program dapat konsisten dan kepedulian lingkungan semakin tinggi,” sambung Wifka.

Sementara itu, Faqiha Salme, perwakilan Marrine Buddies mengatakan program collect your skincare merupakan sebuah aksi untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli pada lingkungan. Faqiha juga menyampaikan bahwa kadar peduli lingkungan seseorang dianalogikan sebagai kadar keimanan.

“Orang yang setidaknya membuang sampah pada tempatnya sudah bisa disebut dengan orang beriman, jadi bila kadar keimanan ingin naik maka bisa dikembangkan dengan memilah sampah, atau sampai pada mengelola sampah tersebut,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus