Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal selam serang cepat kelas Seawolf milik Amerika Serikat, USS Connecticut (SSN 22) menabrak sebuah obyek saat menyelam pada 2 Oktober 2021. Saat itu, siang hari, kapal selam tengah beroperasi di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabarnya, lokasi spesifik perairan itu adalah Laut Cina Selatan. Tak ada konfirmasinya. Termasuk obyek apa yang ditabrak. Ada yang melaporkan obyek itu adalah bangkai kapal yang tenggelam atau benda seperti peti kemas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat hanya memastikan tidak ada korban luka berat di antara sejumlah kru yang terluka karena kejadian itu. Mereka juga menyatakan keselamatan kru adalah prioritas tertinggi.
Kapal selam diyakinkan tetap dalam kondisi aman dan stabil. Bagian pembangkit daya dorong nuklirnya juga tidak terdampak dan tetap beroperasi penuh. Kerusakan pada bagian lain dari kapal selam itu masih dalam pemeriksaan dan hingga lima hari berselang dari insiden, Angkatan Laut Amerika tak meminta bantuan dari pihak manapun.
USS Connecticut telah kembali ke dalam jajaran kekuatan Angkatan Laut AS per September 2019, menyusul perawatan dan modernisasi yang dijalaninya. Kapal selam ini telah menjadi bagian dari armada Angkatan Laut Amerika sejak 1998 lalu. Kakaknya adalah USS Seawolf (SSN 21) yang bergabung pada 1997 dan adiknya USS Jimmy Carter (SSN 23) bergabung ke AL AS pada 2005.
Menurut USNI NEWS, insiden terakhir yang diketahui dari kejadian kapal selam Amerika menabrak obyek bawah air adalah pada 2005. Saat itu USS San Franciso (SSN -711) menabrak gunung bawah laut saat kapal selam itu sedang melaju dengan kecepatan penuh dekat Guam di Samudera Pasifik. Satu kru tewas dalam kecelakaan itu.
USNI NEWS menyebut kejadian terkini yang dialami USS Connecticut terjadi di Laut Cina Selatan—perairan yang belakangan menghangat oleh unjuk kekuatan dan saling gertak antara angkatan laut Amerika dan Cina. Amerika berada di sana berdalih melindungi negara-negara sekutunya dari tekanan Cina dan mengawal kebebasan di perairan internasional.
Kapal selam kelas Seawolf ini dikenal sangat senyap, cepat, bersenjata lengkap dan dilengkapi sensor-sensor yang lebih maju. Tandingannya adalah kapal selam dengan rudal balistik milik Soviet.
Lambung Seawolf dibuat dari baja HY-100 yang lebih kuat daripada HY-80 yang ada di kapal selam kelas sebelumnya. Itu membuat Seawolf lebih kuat menantang tekanan air di laut yang lebih dalam. Sebanyak delapan peluncur torpedonya juga dua kali kapasitas yang dimiliki Kelas Los Angeles.
Generasinya yang termuda, USS Jimmy Carter (SSN 23), memiliki tambahan lambung sepanjang 100 kaki yang disebut multi-mission platform (MMP). Fungsinya mengakomodasi teknologi untuk kapal selam ini menjalankan riset bawah laut dan memperkuat kemampuan tempur.
NAVALNEWS, CNN