Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kawat Magnet Pendeteksi Kanker

Kawat yang dialiri magnet dapat mendeteksi sel kanker secara cepat dan efektif.

20 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kawat Magnet Pendeteksi Kanker

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, California, Amerika Serikat, menemukan bahwa magnet dapat digunakan di dalam tubuh untuk mendeteksi sel tumor. Mereka berpendapat hal ini mungkin terlewatkan oleh teknik diagnostik lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, para peneliti menciptakan kawat magnet yang bisa dimasukkan ke dalam pembuluh vena dan mengambil sel tumor yang telah diberi magnet oleh nanopartikel. Alat ini memang belum diuji pada manusia, dan pengujian baru dilakukan terhadap hewan babi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasilnya, mereka menemukan kawat magnetik dapat mendeteksi 10 hingga 80 kali lebih banyak sel tumor yang mengambang dalam darah ketimbang metode deteksi kanker berbasis darah. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Biomedical Engineering, akhir bulan lalu.

Untuk saat ini, Sam Gambhir, profesor serta ketua radiologi dan Direktur Pusat Canary di Stanford untuk deteksi dini kanker, hanya berfokus pada kawat sebagai metode deteksi kanker dengan jangkauan lebih luas. "Ini bisa berguna bagi penyakit lain ketika ada sel atau molekul yang menarik dalam darah," kata Gambhir.

Misalnya, Gambhir melanjutkan, memeriksa infeksi bakteri, sirkulasi DNA tumor, atau sel langka penyebab peradangan. "Kawat magnet dan nanopartikel membantu memperkaya sinyal yang dapat mendeteksi penyakit atau infeksi," katanya.

Gambhir menjelaskan, sel-sel yang telah mengelupaskan tumor dan menjelajahi aliran darah dengan bebas-dikenal sebagai sel-sel tumor yang bersirkulasi-dapat berfungsi sebagai biomarker kanker atau menandakan adanya penyakit.

"Jumlah sel tumor yang bersirkulasi itu sedikit. Jika kita hanya mengambil sedikit sampel darah, ada kemungkinan tidak akan terlihat sel tumor yang bersirkulasi di dalamnya," ujar Gambhir. Ia menambahkan, kawat magnet ini memiliki panjang seukuran jari kelingking dengan ketebalan seperti penjepit kertas. Ukuran tersebut cukup efektif. Sebab, sel tumor yang bersirkulasi harus terkena magnet dengan nanopartikel.

Nanopartikel mengandung antibodi yang menempel pada sel tumor yang bersirkulasi. Ketika sel-sel tumor mengambang melewati kawat, mereka akan menempel. Kawat magnet kemudian dikeluarkan dari vena, dan sel-sel tumor dilepas untuk dianalisis.

Para peneliti berkesimpulan, dibandingkan dengan pengambilan sampel darah, kawat magnetik lebih efektif dalam menemukan sel kanker. Selain itu, dibandingkan dengan metode deteksi berbasis kawat komersial sebelumnya, perangkat baru ini dapat menemukan 500 hingga 5.000 sel tumor.

"Kami berharap pendekatan ini akan memperkaya kemampuan deteksi dan memberi kami wawasan yang lebih baik tentang seberapa langka sel tumor yang bersirkulasi. Selain itu, bagaimana awal tumor ada dan kemudian menjadi kanker," kata Gambhir.

Di masa depan, para peneliti berharap alat ini dapat digunakan tak hanya sebagai alat diagnosis kanker tapi juga mencari tahu apakah perawatan bekerja. Meski begitu, masih banyak penelitian yang diperlukan untuk menentukan apakah alat ini dapat bekerja pada manusia. Juga masih belum diketahui apa yang terjadi pada nanopartikel magnetik yang tersisa di dalam tubuh. SCIENCE DAILY | LIVE SCIENCE | AFRILIA SURYANIS

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus