Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Kayu Gaharu, Mengenali Bibit Pohon yang Ditanam Jokowi dan Kaisar Naruhito di Istana Bogor

Jokowi mengajak Naruhito menanam bibit pohon penghasil kayu gaharu di halaman Istana Bogor

20 Juni 2023 | 08.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut kunjungan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 19 Juni 2023. Jokowi juga mengajak Kaisar Naruhito menanam bibit pohon penghasil kayu gaharu di halaman Istana Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menanam pohon, ke Kebun Raya, dan joint press statement menjadi rangkaian acara hari ini yang dihadiri Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Apa itu pohon gaharu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agarwood atau kayu gaharu jenis beraroma dari spesies Aquilaria dalam keluarga Thymelaeaceae. Mengutip publikasi Whats is Agarwood, pohon Aquilaria adalah pohon hutan subtropis yang cepat bertumbuh di berbagai jenis tanah.

Bibit Aquilaria atau gaharu membutuhkan banyak air untuk tumbuh cepat menghasilkan bunga dan biji pada usia empat tahun. Ada beragam spesies Aquilaria. Di Asia Selatan, khususnya India, banyak ditemukan jenis Aquilaria achalloga. Adapun Aquilaria malaccensis sebagian besar ditemukan di Thailand, Malaysia dan Indonesia. Aquilaria crassna tumbuh di Indochina. 

Merujuk publikasi Agarwood—The Fragrant Molecules of a Wounded Tree dalam National Center for Biotechnology Information, pohon gaharu juga dimanfaatkan kayunya untuk bahan dupa dan produk wewangian, upacara adat dan keagamaan. 

Gaharu juga digunakan dalam pengobatan tradisional yang disebutkan dalam kitab obat Ayurweda, Sushruta Samhita, dan Shahih Muslim. Minyak gaharu produk yang dicari dan diperdagangkan di seluruh dunia, terutama di Jepang, Cina, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Di Timur Tengah, minyak gaharu ini sangat diminati, karena melambangkan kekayaan, budaya.

Harga dari kayu gaharu ditentukan oleh kualitasnya, lokasi geografisnya, dan penggunaannya dalam suatu budaya. Beberapa negara telah mengambil langkah untuk mencegah kepunahan pohon Aquilaria. Tingginya permintaan mendorong adanya perkebunan Aquilaria dan menginduksi produksi gaharu secara sintesis.

Di Vietnam, organisasi nonpemerintah The Rainforest Project (TRP) melakukan eksperimen menginduksi gaharu secara buatan. Pohon gaharu dilubangi sebagian dibiarkan terbuka, kemudian menyuntikkan bahan kimia untuk merangsang pohon menghasilkan resin sebagai mekanisme pertahanan. 

Kayu gaharu yang terbentuk ketika ada goresan atau lubang di pohon. Kayu ini terbentuk ketika bagian pohon yang luka itu terinfeksi jamur menghasilkan resin harum yang tinggi senyawa volatil. Senyawa itu yang menghambat pertumbuhan jamur.

Metode ini memungkinkan gaharu terbentuk 10 kali lebih cepat daripada pembentukan alami. Salah satu laporan riset di Brunei Darussalam menunjukkan, A. beccariana dan A. microcarpa untuk menghasilkan gaharu dalam satu bulan setelah inokulasi atau pembiakan dengan jamur yang diambil dari berbagai lokasi di negara tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus