Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekolaborasi dengan PT WIR Asia mengembangkan mata kuliah di metaverse. Hal ini merupakan bagian dari ekosistem Metaverse Indonesia yang akan diluncurkan akhir tahun ini pada ajang Presidensi G20.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prasetyantoko mengatakan perkembangan teknologi memberi peluang bagi peningkatan akses di berbagai bidang, seperti pendidikan, interaksi sosial maupun kegiatan ekonomi. “Inovasi dan teknologi memberi peluang peningkatan produktivitas yang bersifat inklusif,” ujarnya dalam acara kesepakatan kerja sama di Kampus Unika Atma Jaya, Semanggi, Jakarta pada Senin, 21 Maret 2022
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kolaborasi tersebut, kata Prasetyantoko, juga sebagai bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-62 Unika Atma Jaya sebagai bagian dari komponen pembangunan bangsa. Dia menngatakan dunia tengah mengalami disrupsi ganda, yang didorong oleh inovasi teknologi serta kemunculan pandemi global Covid-19 yang membuat dunia pascapandemi tidak akan sama lagi dengan sebelumnya. “Begitu pun dunia pendidikan, Metaverse memberi peluang pelaksanaan perkuliahan di dunia maya yang memungkinkan perluasan akses pendidikan,” ujarnya.
Dia menyampaikan dunia pendidikan tinggi harus menjadi bagian terdepan dalam menyongsong masyarakat dan peradapan pasca-pandemi, yang salah satu realitasnya ditandai dengan kehadiran metaverse. “Unika Atma Jaya telah menyatakan diri sebagai kampus berwawasan yang berkelanjutan, dengan cara menyiapkan generasi transformatif yang mampu menghadapi perubahan di masa depan”, kata Prasetyantoko yang pernah aktif sebagai peneliti the Harvard Kennedy School Indonesia Program.
Sementara itu, Michael Budi, Chief Executive Officer WIR Group mengatakan pembangunan ekosistem metaverse seperti Metaverse Indonesia yang berskala masif membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk sektor pendidikan. Budi mengatakan keseriusan Unika Atma Jaya dalam membangun sistem belajar-mengajar secara virtual di Metaverse Indonesia bisa menjadi awal dari era baru untuk sektor pendidikan masa depan Indonesia.
“WIR Group akan terus mengembangkan ekosistem yang menunjang Metaverse Indonesia melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya guna membangun partisipasi masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa dalam hal teknologi metaverse,” ujarnya.
Budi mengatakan kolaborasi ini juga memungkinkan kontribusi mahasiswa untuk turut andil dalam sejarah perkembangan metaverse di Indonesia. Metaverse merupakan konsep semesta virtual kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas. Berkat bantuan teknologi augmented reality (AR), virtual reality (VR) serta artificial intelligence semua bisa berlangsung secara simultan dan parallel di Metaverse.
Metaverse, kata Budi, memiliki potensi besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan menjalani aktivitas lain dalam kehidupan sebagaimana di dunia nyata. "Pemanfaatan teknologi metaverse akan memberikan pengalaman sekaligus sarana bagi mahasiswa berinteraksi dengan teman dan dosennya sehingga pembelajaran daring optimal dan tidak berbeda dengan pembelajaran langsung," ujarnya.
Adapun WIR Group merupakan perusahaan yang fokus pada teknologi Metaverse seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality, dan Artificial Intelligence. Perusahaan tersebut memiliki lima paten global untuk AR dan terdaftar secara nasional maupun Patent Cooperation Treaty (PCT) yang menjangkau hingga 153 negara seluruh dunia.
Baca juga:
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.