Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kerja Malam Picu Kanker pada Wanita

Bekerja pada malam hari dalam jangka panjang meningkatkan risiko terkena kanker.

7 Januari 2021 | 00.00 WIB

Ilustrasi wanita bekerja. Tempo/Bintari Rahmanita
Perbesar
Ilustrasi wanita bekerja. Tempo/Bintari Rahmanita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Bekerja pada malam hari dalam jangka panjang meningkatkan risiko terkena kanker.

  • Peningkatan risiko kanker kulit sekitar 41 persen dan kanker payudara 32 persen.

  • Penelitian ini menyarankan perlunya program perlindungan kesehatan bagi wanita

Kabar buruk terungkap dari sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal American Association for Cancer Research, Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Studi itu menyebutkan wanita yang bekerja malam memiliki risiko terserang berbagai penyakit, seperti kanker payudara, kanker kulit, dan kanker gastrointestinal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Xuelei Ma, ahli onkologi di Universitas Sichuan, Chengdu, Cina, menyatakan penelitian ini dilakukan sebagai jawaban atas studi terdahulu. Studi sebelumnya berfokus pada hubungan antara wanita yang bekerja pada malam hari dan risiko terkena kanker payudara. Hanya, kesimpulannya tak konsisten.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Untuk memperkuat penelitian sebelumnya, Ma dan rekannya menganalisis kerja shift malam jangka panjang pada wanita. Tak hanya dengan kanker payudara, mereka juga mengaitkannya dengan risiko sebelas jenis kanker.

Mereka melakukan metaanalisis menggunakan data dari 61 artikel. Tiap artikel terdiri atas 114.628 kasus kanker serta 3.909.152 peserta dari Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia. Artikel tersebut terdiri atas 26 studi kohort atau studi dengan dua atau lebih kelompok orang yang memiliki karakteristik serupa, 24 studi kasus kontrol, dan 11 studi kasus pembanding.

Studi ini dianalisis untuk mengetahui hubungan antara kerja shift malam jangka panjang dan risiko terkena 11 jenis kanker. Sebuah analisis lebih lanjut dilakukan secara khusus untuk melihat kerja shift malam jangka panjang dan risiko enam jenis kanker di antara perawat wanita.

Secara keseluruhan, bekerja pada malam hari dalam jangka panjang di kalangan wanita ternyata bisa meningkatkan risiko terkena kanker hingga 19 persen. Mengerikan, tentu saja. Namun jenis kanker apa saja yang dimaksudkan?

Menurut para peneliti, populasi ini memiliki peningkatan risiko kanker kulit sekitar 41 persen, kanker payudara 32 persen, dan kanker gastrointestinal 18 persen. Hasil ini didapat dengan membandingkan wanita yang tidak melakukan pekerjaan shift malam dalam jangka panjang.

Setelah melakukan stratifikasi peserta berdasarkan lokasi, Ma kaget. Peningkatan risiko kanker payudara hanya ditemukan di antara pekerja shift malam perempuan di Amerika Utara dan Eropa.

“Kami terkejut melihat hubungan antara bekerja shift malam dan risiko kanker payudara hanya di kalangan wanita di Amerika Utara dan Eropa,” kata Ma.

Menurut dia, ada kemungkinan wanita di lokasi ini memiliki tingkat hormon seks yang lebih tinggi. Hormon semacam itu memang berkaitan positif dengan kanker payudara.

Namun risiko ini meningkat pada perawat wanita yang bekerja dengan shift malam. Tak main-main, peningkatan risiko kanker payudara hingga 58 persen, kanker gastrointestinal 35 persen, dan kanker paru-paru 28 persen.

“Dari semua pekerjaan yang dianalisis, perawat memiliki risiko terkena kanker payudara paling tinggi jika mereka bekerja shift malam,” ujar Ma. Menurut Ma, perawat yang bekerja pada shift malam memiliki latar belakang medis dan mungkin cenderung menjalani pemeriksaan berkelanjutan.

Para peneliti juga melakukan metaanalisis dosis-respons di antara studi kanker payudara yang melibatkan tiga atau lebih tingkat keterpaparan. Hasilnya, mereka menemukan risiko kanker payudara meningkat sebesar 3,3 persen untuk setiap lima tahun kerja shift malam.

“Dengan mengintegrasikan secara sistematis sejumlah data sebelumnya, kami menemukan bahwa bekerja shift malam berkaitan dengan beberapa jenis kanker pada wanita,” kata Ma.

Karena itu, hasil penelitian ini menunjukkan perlunya program perlindungan kesehatan bagi wanita yang bekerja pada malam hari dalam jangka panjang. “Studi kami menunjukkan bahwa bekerja malam hari meningkatkan risiko kanker umum pada wanita,” kata Ma.

Hasil penelitian ini pun bisa membantu membangun dan menerapkan tindakan efektif untuk melindungi perempuan yang bekerja pada malam hari. Pekerja shift malam dalam jangka panjang harus menjalani pemeriksaan fisik rutin dan pemeriksaan kanker.

“Dengan berkembangnya prevalensi kerja shift di seluruh dunia dan beban kanker yang berat, kami memprakarsai penelitian ini untuk menarik perhatian publik terhadap masalah tersebut. Dengan demikian, studi kohort yang lebih besar akan dilakukan untuk mengkonfirmasi keterkaitan ini,” ujarnya.

Namun penelitian tersebut memiliki keterbatasan, yakni kurangnya konsistensi antara studi mengenai bekerja shift malam dalam jangka panjang, bekerja pada malam hari, dan bekerja setidaknya tiga malam per bulan. Keterbatasan tambahan ini termasuk signifikansi antara studi heterogenitas dan bias publikasi.

SCIENCE DAILY | NEWS MEDICAL | FIRMAN ATMAKUSUMA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus