KETIKA komputer elektronik muncul, akhir 1950-an, manusia sangat tercengang. Apalagi setelah lahir komputer mikro Revolusi komputer pun mulai: makin kecil ukurannya, makin sedikit penggunaan listriknya. Sebelumnya, seorang ahli Jerman mengatakan, "Bila kita hendak membuat komputer yang menyamai otak manusia, ukurannya harus lebih besar dari planet bumi." Ahli ini, sudah tentu, berbicara sebelum ada chips, prosesor mikro, dan sirkuit terpadu yang besar (large integrated arcuits). Selama 25 tahun terakhir ini, IBM berhasil menyusutkan volume komputer 1.000 kali. Namun, teknologi komputer tidak berhenti. Apa yang disebut komputer superpintar mulai menjadi kenyataan melalui "laboratorium intelegensi buatan" (artificial intelligence laboratory). Komputer itu dibuat menurut model seorang manusia ahli. Ia menggunakan teknik pemecahan masalah yang sangat rumit (sophisticated problem-solving techniques) dan persediaan pengetahuan yang amat luas. Kemampuan komputer jenis ini jauh lebih besar dari komputer konvensional yang dikenal sekarang. Sistem generasi pertama, yang dapat bernalar berdasarkan pengalaman, sudah mulai mengalir dari laboratorium ke pasaran. Kini, komputer generasi kedua sedang disempurnakan para ahli. Komputer ini akan beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip pertama (model struktural dan kelakuan, serta hukum alam yang dasariah). Sistem ini disebut sistem "pengetahuan mendalam" (deep knowledge), dan diperkirakan sudah dapat diterapkan secara praktis sebelum akhir 1980-an. Pada dasawarsa lalu, sebetulnya, prototip komputer ini sudah dapat memecahkan masalah kompleks yang dihadapi sains, kedokteran, bisnis, militer, dan aplikasi di bidang pendidikan. Tetapi, penggunaannya masih terbatas di dalam laboratorium. Kemudian, pengembangan perangkat keras yang amat mahal membatasi kemungkinan lebih jauh. Kini, biaya perangkat keras turun drastis, sehingga sistem ahli (expert systems) tersebut menjadi layak secara ekonomis. Akibatnya, perhatian dunia industri, lembaga riset, dan instansi pemerintah meledak sekonyong-konyong. Departemen pertahanan AS, demikian pula lembaga lembaga kesehatan, menempatkan komputer generasi ini pada prioritas amat tinggi. Di luar AS, Jepang sangat intensif mengembangkan sistem ini. Proyek komputer generasi kelima ditujukan ke arah memberikan mesin inferensi berkekuatan tinggi kepada sistem ahli. Dalam pada itu, berbagai perusahaan penting menciptakan program yang disebut in-house research, yakni program penelitian yang ditujukan ke dalam perusahaan masing-masing. Jika sistem ahli bisa dibuat murah, banyak perusahaan dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada manusia pintar. Bila ini berhasil, biaya produksi menjadi sangat rendah. Sebab, di AS, harga tenaga dan jasa manusia pintar itulah yang paling mahal. Tetapi, jalan masih panjang. Sistem ahli memang dapat diterapkan memecahkan persoalan kedokteran, keuangan, bisa dipasang dalam robot, senjata otomatis, alat fotokopi, dan perkakas lain dalam dunia industri. Kelompok optimistis percaya, penerapan praktis sistem | itu sudah akan dapat diunakan sebelum akhir dasawarsa ini. Namun, menurut kelompok pesimistis, terlalu banyak pengetahuan yang harus disimpan dalam sistem tersebut, sehingga ia akhirnya juga tidak ekonomis. M.T. Zen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini