Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kondisi Terumbu Karang Indonesia Jelek, KKP: Segera Kami Pulihkan

KKP akan berupaya untuk kembali menyehatkan kondisi terumbu karang di Indonesia.

30 Oktober 2018 | 12.41 WIB

Ikan-ikan warna warni dan terumbu karang yang menghiasi bawah laut Crystal Bay, Nusa Penida. (shutterstock.com)
Perbesar
Ikan-ikan warna warni dan terumbu karang yang menghiasi bawah laut Crystal Bay, Nusa Penida. (shutterstock.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Badung - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan berupaya untuk kembali menyehatkan kondisi terumbu karang di Indonesia. Menurut data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2017, ada 33,33 persen karang di Indonesia bagian barat berstatus jelek dan hanya 8,97 persen dalam kondisi sangat baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Data yang sama menyebutkan ada 37,1 persen terumbu karang dengan kondisi jelek dan kondisi baik hanya 4,91 persen. Sedangkan di Indonesia bagian timur hanya karang dengan kondisi jelek memiliki persentase 35,1 persen dan baik hana 4,05 persen.

"Konservasi terumbu karang sudah mendesak," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti, saat ditemui di Our Ocean Conference 2018 di Bali Nusa Convention Center, Bali, Senin, 29 Oktober 2018.

Menurut Brahmantya, Indonesia sama seperti Monako dan Australia yang memiliki perhatian khusus soal pengelolaan terumbu karang berkelanjutan. Dia mengatakan, salah satu penyebab kondisi terumbu karang yang terus adalah perubahan iklim yang masif.

Brahmantya mengatakan, beberapa langkah yang sudah ditempuh pemerintah ialah dengan melarang pengambilan karang dari laut. Selain itu, pemerintah juga tidak mengeluarkan sertifikat sehat (healty certificate) untuk terumbu karang agar tak ada lagi ekspor karang.

"Karena itu kami terus membutuhkan dukungan dari masyarakat, pelaku industri, dan semua pihak berkepentingan agar kondisi karang kita kembali baik," ujar Brahmanty.

Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dirhamsyah, mengatakan sedang mengevaluasi lokasi yang karangnya dieksploitasi untuk ekspor. Hasilnya, kata dia, akan diumumkan bulan depan bersama status karang terbaru.

Simak artikel menarik lainnya seputar terumbu karang dan kabar terbaru dari KKP hanya di kanal Tekno Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus