Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) merilis komik bertema kesehatan mata. Ketiganya adalah Dhelya Widasmara, Nanda Wahyu Anandita dan Lely Retno Wulandari. Mereka mengarang komik berjudul "Bunga dan Langit si Dokter Cilik Vol.2 : Yuk Jaga Kesehatan Mata Kita dari Gadget".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengambil tema kesehatan mata, tiga dosen ini berupaya mengenalkan penyakit mata akibat gawai salah satunya Computer Vision Syndrome (CVS). Tema itu didasarkan pada dampak pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020. Berbagai kegiatan seperti sekolah dialihkan secara daring dengan mengandalkan gadget. Kebiasaan terlalu sering menatap gawai tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setiap tahun, dalam rangka Hari Anak Nasional, saya mengeluarkan satu komik sesuai dengan tema. Di tahun ini, menyesuaikan subtema Hari Anak, yaitu Anak Tangguh Pasca Pandemi, saya memilih tema kesehatan mata karena dua tahun belakangan, kita lebih sering menatap gadget," ujar Dhelya dikutip dari laman resmi Universitas Brawijaya pada Rabu, 27 Juli 2022.
Dhelya mengatakan pasca-pandemi, anak-anak bisa berkegiatan kembali di luar ruangan seperti bermain layangan. Hal itu, kata dia, dapat menyeimbangi kegiatan agar tak terus bertatapan dengan gawai. "Orang tua juga perlu mencontohkan kepada anak untuk bijak menggunakan gadget,” terangnya.
Selain tentang gejala CVS, komik "Bunga dan Langit" juga memberikan pemahaman tentang penggunaan kacamata dan panduan memelihara kesehatan mata. Dalam komik itu dijelaskan dampak dari Computer Vision Syndrome akan membuat mata kabur, kurang fokus, dan juga membuat mata menjadi kering. Adapun Nanda dan Lely merupakan dokter subspesialis mata anak. Mereka menulis komik ini dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak.
Dhelya mengatakan alasan lain membuat komik ini juga karena kekhawatiran orang tua akan kesehatan mata anak yang selalu menatap gawai. "Banyaknya keluhan dan kekhawatiran dari para orang tua yang saat ini semakin susah rasanya untuk menghilangkan kebiasaan pada anak untuk screen time pada anaknya," katanya.
Melalui komik ini, ketiganya berharap dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan mata. “Dalam komik ini, ada edukasi efek screen time yang terlalu panjang dan gejala CVS. Kami juga berupaya untuk mengajak untuk tidak takut ke dokter spesialis karena mata adalah jendela dunia,” katanya.