Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Lidah Mertua Penyedot Polutan

4 Januari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hampir setiap hari warga Jakarta menghirup udara yang mengandung polutan hasil pembakaran kendaraan bermotor dan industri, seperti debu, timbel, hidrokarbon, serta sulfur dioksida. Sebuah studi menyebutkan hampir 60 persen penduduk Ibu Kota mengidap gangguan pernapasan akibat polusi udara.

Atas dasar itulah Bayu Aji Setyawan, 19 tahun, menciptakan sebuah robot penyedot polutan, ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah. "Kita harus mengantisipasi pencemaran, bukan membiarkannya," kata Bayu, Rabu pekan lalu.

Bayu mengklaim robot buatannya bisa menyerap 107 jenis polutan yang melayang di udara. Robot Bayu, yang terdiri atas beberapa komponen seperti sensor gas, kipas pengisap,microcontroller, motor penggerak robot, dan karbon aktif terbuat dari tanaman lidah mertua (Sansevieria), berfungsi menyedot semua polutan.

Fungsi karbon aktif dari lidah mertua itu telah diuji secara ilmiah oleh Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA). Tanaman hias yang biasa dipajang di pot-pot depan rumah itu ternyata bisa menyerap lebih dari 107 jenis polutan. Tanpa karbon aktif dari lidah mertua, robot ciptaan Bayu hanya robot biasa.

Untuk membuktikan keampuhan karbon aktif lidah mertua, ia mengujinya dengan asap rokok. Asap dikumpulkan di dalam sebuah botol kemudian diembuskan di sekitar robot. Asap rokok itu seperti terisap oleh robot dan menghilang begitu saja. "Asap hilang berarti polutannya hilang juga," katanya.

Robot Bayu menggunakan baterai lithium-polymer (Li-po), baterai ramah lingkungan. Dengan menggunakan baterai itu, robot bisa bertahan tujuh jam. Jika baterai habis, pengisiannya memakan waktusekitar enam jam. Bayu mengklaim tak ada robot serupa di belahan dunia lain.

Berkat ciptaannya itu, Bayu telah mendapat berbagai penghargaan. Robot yang diberi nama As-Shur ini meraih gelar juara III International Exhibition for Young Inventors di Taiwan kategoriGreen Technology pada November 2015. Pada tahun yang sama, ia juga meraih gelar juara I di National Young Inventors Award yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia serta juara II dalam kompetisi Robot Nasional tingkat SMA dan SMK di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Karena kesibukannya mengikuti kompetisi, Bayu terpaksa menunda kuliah selepas lulus SMK. Dia bercita-cita melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung.


Cara Membuat Karbon Aktif dari Lidah Mertua

  • Lidah mertua dipotong kecil-kecil
  • Dipanaskan di dalam oven baja selama 6 jam
  • Serbuk arang lidah mertua direndam larutan NaH2PO4 atau natrium dihidrogen fosfat
  • Diangkat, dikeringkan dengan oven selama satu jam
  • Dicuci dengan air destilasi atau aquademineralizata sampai pH-nya netral
  • Dipanaskan lagi dalam oven selama satu jam
  • Karbon dipadatkan menggunakan tabung 3 x 5 sentimeter
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus