Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ADA cara baru mendagangkan sampah: jangan biarkan gas metan di dalamnya terlepas ke atmosfer. Jual-belinya persis mendagangkan karbon di hutan kita. Kedua gas ini memang tergolong gas rumah kaca, yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global.
Dengan cara ini, tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang (Bekasi), Tamangapa (Kota Makassar), hingga Malang (Jawa Timur) mendulang uang. Di Tamangapa, misalnya, Bank Dunia telah memborong gas itu selama tujuh tahun. Ada apa dengan gas metan?
PEPANAS BUMI Gas lain 1% CO2 72% Nitrogen oksida 9% Metan 18%
Gas Metan 1 Sampah dikumpulkan. 2 Buldoser meratakan sampah itu. Setiap ketebalan 15 meter, lapisan sampah ditutup tanah setebal 15 sentimeter. 3 Setelah ketebalan maksimal, sampah ditutup tanah setebal 1 meter. 4 Tumpukan sampah dikurung plastik.
Air Lindi Pipa-pipa di bawah tumpukan sampah mengumpulkan air lindi. Air beracun ini dinetralkan sebelum dibuang.
Pipa-pipa mengalirkan gas metan dari sampah yang membusuk. Gas ini bisa dibakar atau dijadikan bahan bakar.
Tahukah Anda?
Sumber: mct-Internationa; Climate Art, Intergovernmental Panel on Climate Change infografis: danendro adi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo