Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana menyebar alat tes PCR khusus yang bisa mendeteksi Omicron, varian virus corona Covid-19, yang sedang menyebar dengan cepat. Seperti diketahui virus varian ini tak bisa dibedakan dari varian lainnya pada hasil pemeriksaan menggunakan PCR. Tes harus dilanjutkan dengan teknik sekuensing genom yang mahal hanya untuk bisa memastikan SARS-CoV-2 yang menginfeksi berasal dari varian Omicron atau bukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan diketahui adanya tanda S-Gene Target Failure (SGTF) pada setiap hasil pemeriksaan PCR yang berujung identifikasi infeksi Omicron tersebut. Alat tes PCR inilah yang sedang diproduksi. Selain lebih murah, tes juga disebutkan akan jauh lebih cepat karena alat bisa mendeteksi virus dalam 4-6 jam sebagai indikasi awal Covid-19 varian Omicron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekarang sudah kami siapkan mudah-mudahan bisa selesai produksinya akhir bulan ini," kata Budi Gunadi dalam Rapat Dengar Pendapat yang diikuti dari YouTube Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa 18 Januari 2022.
Budi membandingkan alat SGTF dengan alat genom sekuensing yang butuh enam hingga tujuh hari sebelum hasil pemeriksaan didapat. "Genom sekuensing itu hanya ada 15 unit di 12 laboratorium dan sekali tes, harga satu reagen Rp 5-6 juta," ujarnya sambil menambahkan, penggunaan alat tes PCR membutuhkan biaya berkisar Rp 300 ribu per sampel dengan jumlah laboratorium mencapai 1.100 unit di Indonesia.
Lagian, Budi menuturkan, secara epidemiologis, metode genom sekuensing diperlukan untuk melihat pola di periode awal penyebaran varian Covid-19 dan melakukan upaya pencegahan secara dini. Ketika penyebaran sudah meluas seperti yang terjadi dengan varian Delta, dia mengatakan, “Ya sudah pakai tas PCR saja.”
Menurut Budi, metode deteksi Covid-19 menggunakan tes antigen maupun PCR masih efektif untuk dilakukan. "Tapi masih lebih bagus PCR karena gold standard. Baik antigen maupun PCR terkonfirmasi masih bisa dan masih baik untuk mendeteksi virus corona Covid-19 apapun variannya," katanya.
Tapi, untuk memisahkan varian Alfa, Beta, Delta, Gamma, atau Omicron perlu dibedakan memakai alat genom sekuensing. "Tapi, tetap, karena sekarang kita pakai genom sekuensing berat, sekarang sudah ada variasi tes PCR yang namanya SGTF yang bisa mendeteksi mutasi tertentu yang unik seperti Omicron," katanya.