Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mercu Suar Di Ruang Angkasa

Amerika serikat akan mengembangkan sistem navigasi baru -navstar global positioning system. lebih akurat dan murah dari pada sitem navigasi kelembaban yang selama ini dipakai.(ilt)

4 Februari 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH lompatan ke depan di bidang navigasi sedang dipersiapkan hari-hari ini. Kalau semuanya berjalan lancar, mulai empat tahun mendatang para nakoda dan penerbang tidak lagi mengandalkan keselamatannya pada sistem navigasi kelembaman. Rambu laut dan stasiun cuaca bakal kekurangan kemaslahatannya. Navstar Global Positioning System, perangkat navigasi baru yang sedang dirancang ini, merupakan tertib perambuan yang dipasang di antariksa. Kegagalan sistem navigasi, terutama pada jalur penerbangan, memang seperti tiada putus-putusnya menantang kemajuan teknologi tinggi. Contoh paling pahit ialah penembakan pesawat KAL-007 oleh pesawat pemburu Soviet, 1 September 1983. Meski masih teka-teki, salah satu yang dipersalahkan dalam musibah itu ialah kegagalan sistem navigasi kelembaman. Sekarang, dalam pengertian yang murni, pesawat yang terbang melintasi Atlantik atau Siberia sebetulnya tak tahu persis posisinya yang tepat. Melalui sistem giroskop yang dikomputerisasikan, ia hanya mengetahui jarak terbang yang telah ditempuhnya dari satu titik pemberangkatan ke titik tertentu. Dalam kondisi ini penyimpangan bisa terjadi sampai sekitar 16 km. Koreksi biasanya berasal dari rambu radio atau radar yang ditempatkan di bumi, bisa juga oleh titik-titik alami yang bisa dijangkau pengindera pesawat. Navstar, sistem yang akan dikembangkan Amerika Serikat ini, bersifat rambu pasif. Ia bukan satelit komunikasi. Sistem navigasi satelit memang bukan barang baru buat Amerika. Selama ini, sudah ada satelit Transit milik angkatan laut AS yang diorbitkan sebagai perangkat navigasi. Tapi, Transit sudah tua, dan hanya terdiri dari lima satelit. Akurasinya hanya bisa diandalkan dalam radius 500 meter. "Cukup sekadar memenuhi kebutuhan navigasi kapal pesiar," ujar seorang peneliti pada Rocwell International, perusahaan pembuat pesawat ruang angkasa, yang dikontrak Departemen Pertahanan AS untuk membangun Navstar. Dengan biaya pembuatan US$ 1,5 milyar, Navstar direncanakan mulai beroperasi sepenuhnya pada 1988. Sistem ini terdiri dari 18 satelit (plus 10 satelit cadangan) dalam enam orbit 12 jam. Dengan menyebutkan kodenya yang tepat, para pemakai jasa Navstar bisa menentukan posisinya melalui sinyal yang dipancarkan tiga satelit. Ketepatannya meliputi 100 meter, bahkan 15 meter untuk pesawat militer. Prosedur triangulasi ini merupakan revolusi bila dibandingkan dengan sistem navigasi konvensional. Kini, di Washington mulai timbul perbantahan di sekitar "imbalan" jasa Navstar. Beberapa anggota Kongres mengusulkan "uang langganan" US$ 300 setahun bagi para pemakai jasa Navstar. Pentagon tampaknya punya usul sendiri. Tetapi kelompok lain termasuk Rocwell, sudah membayangkan betapa sulit menetapkan dan menarik "uang langganan" seperti itu. Dari pertimbangan moral, mereka membuat perbandingan yang seJerhana. "Kalau Navstar kita tempatkan sebagai sebuah sistem perambuan, mengapa harus membayar uang langganan?" ujar seorang dari kelompok terakhir. "Bukankah tidak ada orang yang membayar untuk jasa mercu suar?" Betul juga. Sementara ini, Kongres sudah menerima dua usul yang mendesak biaya gratis untuk jasa Navstar. Otorita Penerbangan Udara Federal AS masih memperlihatkan sikap ragu. Pihak ini malah khawatir kalau penerbangan sipil sepenuhnya menggantungkan diri pada sistem Navstar. Mereka tidak mengabaikan faktor kegagalan, yang mungkin saja menimpa Navstar. Yang lebih bersemangat justru Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Mereka bahkan ingin mendapat hak menggunakan jasa sistem ini, sebelum Navstar resmi digunakan dalam skala dunia. Dari segi ekonomis, Navstar memang jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem sekarang. Satu set alat penerima hanya berharga US$ 10 ribu, sepersepuluh biaya sistem navigasi kelembaman. Secara potensial, pasaran Navstar memang bisa luas. Minat yang besar tidak saja datang dari perusahaan yang berhubungan dengan navigasi sipil. Instalasi minyak lepas pantai dan satelit komunikasi juga memerlukan akurasi tinggi yang dijanjikan Navstar. Namun, pemasaran ini masih tergantung pada beberapa faktor. Yang paling penting, Pentagon tampaknya tidak sreg pada usaha menjajakan Navstar besar-besaran. Mereka tidak sudi jasa Navstar dinikmati Uni Soviet, baik secara sah maupun gelap. Karena itu, semua sinyal Navstar akan disalin ke dalam bentuk kode. Informasi dengan akurasi kelas wahid hanya diberikan melalui kode rahasia, yang khusus dipegang angkatan bersenjata AS. Pemakai lain hanya akan mendapat derajat akurasi sama seperti yang dibutuhkan sebagian besar sistem navigasi sipil. Dengan kata lain, Navstar lebih dijuruskan pada tujuan-tujuan militer. Padahal, Soviet sendiri sedang mengembangkan sistem yang sama, yang diberi nama Glonass. Di seberang Atlantik, Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA), juga sedang mengusahakan sistem navigasi satelit, justru untuk tujuan komersial. Dengan 24 satelit yang lebih murah, sistem yang dinamakan Navsat itu berambisi memberikan akurasi yang sama baiknya dengan kode militer Navstar, di bawah pengawasan sebuah lembaga internasional. Sebuah masalah baru, pemetaan kapling di ruang angkasa, akhirnya tampak makin mendesak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus