Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa dan dosen Fakultas Rekayasa Industri Telkom University membuat mesin pengupas kentang. Dari hasil uji coba, kentang seberat tiga kilogram bisa dikupas secara singkat. Rekor waktunya 58 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mesin pengupas kentang itu berbentuk silinder. Diameternya sekitar 40-an sentimeter setinggi 70-an sentimeter. Menurut dosen pembimbing tim sekaligus penggagasnya, Rosad Ma'ali Elhadi, kapasitas maksimalnya bisa mencapai 5 kilogram kentang berbagai ukuran. “Idealnya 4 kilogram,” katanya kepada Tempo, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di bagian dalam tabung mesin dipasang pelat stainless steel berlubang namun tidak tajam. Kentang yang dimasukkan kemudian diputar mesin dengan motor penggerak 1 PK. Daya listriknya 750 watt. “Jadi ada gesekan kentang ke dinding dari atas ke bawah terus,” ujarnya.
Sambil memutar dan mengupas, mesin mengalirkan air sehingga kentang langsung bersih begitu dikeluarkan dari alat. “Beda prinsip dengan alat yang ada di pasaran, ini waktunya lebih cepat, higienis, dan food grade,” klaim Rosad. Namun pada kentang yang legok, bagian kulitnya tetap harus dikupas dengan tangan.
Latar belakang pembuatan teknologi tepat guna itu, kata Rosad, untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah berbahan baku kentang seperti pembuat keripik kentang dan katering, yang harus mengupas kentang dalam jumlah banyak. Saat uji coba mesin bersama warga di Desa Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu, tim mengadu kecepatan alat dengan tiga orang pengupas kentang.
Setiap pengupas mendapat kentang satu kilogram. Waktu tercepat mengupasnya, kata Rosad, yaitu tujuh menit, dan yang terlama 12 menit. “Yang pakai alat, mengupas kentang tiga kilogram selesai semuanya dalam 58 detik dan bersih,” ujarnya.
Mesin itu juga dilengkapi penampung kulit kentang kupasan. Limbahnya, menurut Rosad, bisa langsung ditebarkan di kolam ikan sebagai pakan. “Itu ikan-ikan seperti lele suka,” kata dia.
Rencananya mesin itu akan diusung tim mahasiswa ke Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Alat itu juga dipersiapkan untuk program Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2021.