Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Muncul Empat Matahari di Kepulauan Riau, Ini Penjelasannya

Kemunculan empat matahari di Kepulauan Riau yang terekam di video dan tersebar di media sosial menjadi bahan pembicaraan di berbagai grup WhatsApp.

12 Oktober 2018 | 09.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fenomena empat matahari alias sun dogs yang terjadi di Kepuluan Riau sempat menggegerkan jagad dunia maya. (youtube.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan empat matahari di Kepulauan Riau yang terekam di video dan tersebar di media sosial menjadi bahan pembicaraan di berbagai grup WhatsApp. Warga dalam video yang diduga diambil di Kepulauan Riau ini terlihat heboh menyaksikan fenomena yang tak biasa itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi mereka yang awam, mungkin melihat ini sebagai sebuah pertanda sesuatu yang tidak diinginkan. Namun, bagi para astrofisikawan, fenomena empat matahari tersebut disebut sun dogs atau parhelion. Sederhananya, fenomena ini akan memunculkan cahaya matahari tambahan.

"Sun dogs tercipta ketika cahaya matahari menembus sekumpulan lempeng kristal es berbentuk heksagonal yang tersusun secara horisontal di awan tingi (awan cirrus). Pembiasan di kristal inilah yang membelokkan cahaya dengan sudut minimal 22 derajat," demikian tertulis laman skyandtelescope.com.

Kenapa fenomena ini langka? Sebetulnya sun dogs terjadi hanya di dekat ufuk langit dan biasanya terjadi dalam kondisi atmosferik yang sangat langka. Biasanya, ada kondisi yang sangat dingin di awan tinggi di sekitar wilayah tersebut. Karena itu, fenomena ini tidak sering terjadi, terlebih di Indonesia.

Proses terbentuknya sun dogs atau parhelion ini sama dengan pembentukan pelangi. Fenomena optik ini menampakkan titik-titik terang di langit, seringnya di cincin halo di sekitar matahari yang akhirnya menimbulkan ilusi optik bagi mata kita. Cahaya matahari tambahan inilah seperti anjing-anjing yang duduk di samping tuannya, matahari. Karena itulah fenomena parhelion disebut sebagai sun dogs.

Fenomena sun dogs biasanya menciptakan "dua matahari" saja yang terbentuk di awan tinggi. Sedangkan dua "matahari" lainnya terbentuk di udara sekitar. Kondisi negara juga biasanya mempengaruhi fenomena ini. Fenomena ini pernah terjadi di Kazahkstan, Mongolia, dan Rusia.

Pertanyaannya, berbahayakah bagi mata? Menurut laman skyandtelescope.com, fenomena ini tidak berbahaya. Bahkan, menjadi "santapan empuk" bagi para penikmat fotografi. Terlebih, kalau fenomena sun dogs terjadi bersamaan dengan parhelic circle, yang proses pembentukannya sama seperti fenomena empat matahari. Bedanya, kalau sun dogs menembus kristal dengan posisi horisontal, parhelic circle menembus kristal yang berada pada posisi vertikal.

Parhelic circle akan membentuk garis putih melengkung menembus matahari. Fenomena ini seringnya terlihat sebagai garis yang terpotong, tapi beberapa kali juga membentuk lingkarang sempurna. Nah, kalau kedua fenomena ini terjadi sekaligus, akan jadi objek fotografi yang sangat epik.

Simak artikel menarik lainnya seputar sun dogs di Kepulauan Riau hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SKYANDTELESCOP.COM | AMB

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus