Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Musuh tak terlihat saddam hussein

Amerika memiliki tujuh satelit mata-mata untuk memantau irak. diantaranya big bird dan key hole (kh)11, lacrose & sigint. untuk menangkal serbuan, amerika memiliki satelit midas, missile defence alarm system.

9 Februari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAIN harus menghadapi kekuatan militer Sekutu yang besar dan canggih, Saddam Hussein ternyata masih harus pula kucing-kucingan dengan musuh tak terlihat: satelit mata-mata Amerika. Paling tidak, kini ada tujuh buah satelit militer AS yang memelototi bumi Irak 24 jam tanpa putus. Di antara "korps" satelit AS itu, ada pasangan bernama Big Bird dan KH (Key Hole)-11. Kedua satelit ini tugasnya saling melengkapi dalam menyusun peta militer lawan. Big Bird masuk dalam sistem persenjataan Amerika pada 1971. Satelit berbobot 13 ton ini diluncurkan ke orbitnya, pada ketinggian 950 km, dengan menumpang roket Titan 3D. Telah banyak satelit model Big Bird diluncurkan Pentagon. Selama 1972-1976 saja, tiga kali setahun AS meluncurkan Big Bird (seterusnya hanya sekali setahun). Big Bird dibekali dengan kamera besar, buatan Eastman-Kodak serta Perkin-Elmer. Instrumen SLAR (side looking airborne radar) juga dipasang di dada satelit "Burung Besar" itu. Big Bird terbang mengelilingi bumi beberapa kali sehari. Pada lokasi-lokasi yang dianggap strategis, dia membuat serangkaian foto. Hasil jepretannya dikirim ke bumi dengan cara yang agak kuno: film dikemas di dalam kapsul, lalu dilempar ke bumi dengan parasut. Lalu pesawat Hercules C-130 militer AS menjaringnya di udara, atau kalau terjatuh ke laut, dia akan diam- bil oleh pasukan katak. Dengan modal SLAR, Big Bird yang panjangnya 15 meter ini sanggup pula membuat gambar berdasarkan bidikan kamera inframerah. Instrumen ini akan mengenali bangunan-bangunan yang dianggap sebagai industri senjata atau industri pendukung militer lainnya. Jika kedua macam peta digabung, pihak militer AS bisa membuat peta detail tentang sasaran yang harus dihancurkan di saat perang berlangsung. Tapi Pentagon belum puas dengan Big Bird. Maka, diluncurkanlah KH-11 sebagai pendampingnya mulai 1976. Hasil bidikan KH-11 lebih tajam, tapi lebih kecil skalanya. Sementara Big Bird memotret sebuah bandara militer dan lingkungan sekelilingnya, KH-11 hanya membidik hanggar atau landasan pacunya. Konon, KH-11 mampu mengenali benda-benda di permukaan bumi sampai sekecil bola sepak. Singkat kata, kedua satelit itu bekerja sama. Bahkan hasil bidikan KH-11 dikirim ke Big Bird dalam bentuk sinyal elektronik, kemudian diproses dan dibuat kopinya. Dan hasil karya kedua satelit itu dilempar ke bawah dengan parasut. Sejak pertengahan 1980-an, generasi Big Bird serta KH-11 dimodifikasi. Pengiriman hasil jepretan bisa langsung dilakukan -- dalam bentuk sinyal elektronik. Lebih cepat sampai, tanpa kehilangan akurasi. Namun, rupanya Pentagon tak kunjung puas dengan kekuatan korps satelitnya. Belakangan dia meluncurkan Lacrosse, yang mengorbit 760 km di atas bumi. Lacrosse punya tugas memotret pula. Keistimewaannya, dia bisa melakukan pemotretan malam hari atau di tengah cuaca buruk sekali pun. Di luar ketiga mata-mata itu, Amerika juga punya satelit Sigint alias Signala Intelligent. Sigint, menurut Pentagon, ibarat "kuping besar" yang bisa mendengar semua pancaran gelombang radio, pada frekuensi tinggi, sangat tinggi, atau ultratinggi. Pembicaraan pesawat terbang sipil, militer, radio swasta, atau percakapan telepon bisa didengarnya. Tak jelas bagaimana caranya dia mengurai satu-satu suara di belantara gelombang elektronik itu. Namun, jelas, Pentago mengklaim Sigint bisa mendengar percakapan radio musuh-musuhnya. Bahkan, konon Sigint punya rekaman pembicaraan terak- hir Presiden Pakistan Zia Ul-Haq, Agustus 1988 menjelang pesawat Hercules yang membawanya meledak di udara. Sigint tidak cuma pintar nguping omongan orang, dari posisi orbit geostasionernya nun 36 ribu km di atas bumi. Dia dilengkapi pula dengan instrumen canggih yang bisa melacak sumber- sumber frekuensi radio -- kendati tidak persis betul. Hebatnya lagi, dia sulit dikecoh oleh tipuan gelombang elektronik dari pihak lawan. Untuk menangkal serbuan udara lawan yang serba mendadak, Amerika punya satelit yang sanggup memberi peringatan dini -- di antaranya adalah Midas, Missile Defence Alarm System. Satelit ini ditempatkan pada orbit geostasioner 36 ribu km di atas bumi. Dengan bekal kamera inframerah dia mampu melihat nyala rudal, semacam Scud Irak, lalu memberi peringatan dini, pada detik ke setelah rudal bergerak. Cukup? Belum. Amerika masih punya Navstar, dengan orbit geostasioner. Nevstar mampu melayani data navigasi untuk pesawat pemburu yanp terbang dengan kecepatan dua kali kecepatan suara. Dia juga bisa berkomunikasi dengan seorang prajurit di lapangan, lalu memberikan peta koordinat dan memberitahukan musuh yang ada di sekelilingnya. Dengan modal satelit satelit itulah, pasukan Sekutu yang dimotori AS mengetahui instalasi militer Irak, mencegat serbuan rudal Scud, memantau barisan tank, atau mengendus stasiun telekomonikasi, stasiun TV dan radio Baghdad. Akurasi rudal AS, Tomahawk, pun tak lepas dari jasa pelayanan satelit itu. Tomahawk bergerak berbekal altimeter yang membuatnya bisa berjalan mengikuti kontur tanah. Arah geraknya berdasarkan peta satelit yang telah direkam di dalam komputernya, dan sasaran dikenalinya berkat adanya gambar yang juga dimasukkan otak elektronik itu. Tapi, seperti telah terbukti, korps satelit mata-mata AS ini ternyata tak mampu mengendus bunker-bunker bawah tanah Irak. Mereka ternyata juga bisa dikecoh denga peluncur rudal Scud dan tank tipuan. Putut Tri Husodo dan Ivan Harris

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus