Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, California - Kecerdasan buatan akan bisa mendeteksi risiko penyakit jantung hanya melalui mata. Ilmuwan Google sedang menyiapkan artificial intelligence berbasis algoritma yang bisa mendeteksi risiko penyakit jantung hanya dari retina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan menganalisis pemindai bagian mata pasien, mesin kami akan secara akurat dapat menyimpulkan data, termasuk usia seseorang, tekanan darah dan merokok atau tidak. Lalu menganalisisnya tentang potensi penyakit jantung," ujar ilmuwan Google, Verily, seperti dilansir laman The Verge, 19 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dokter akan bisa menggunakannya karena tak perlu tes darah yang memakan waktu lama."
Namun, sebelum digunakan, metode ini perlu diuji lebih lanjut sebelum digunakan secara klinis. Penelitian tersebut didokumentasikan dalam jurnal Nature Biomedical Engineering edisi 19 Februari 2018 berjudul "Prediction of cardiovascular risk factors from retina fundus photographs via deep learning".
"Untuk melatih kecerdasan ini, kami mengajarkan berbagai data. Kemudian, data itu dianalisis dengan menggunakan data saraf metrik," kata Verily.
Gagasan ini terlihat tidak biasa. Sebab, melihat penyakit jantung melalui mata. Namun, menurut Verily, ada bagian di mata, yakni fundus, yang tersambung dengan pembuluh darah yang mencerminkan kesehatan seluruh tubuh.
Peneliti medis dari University of Adelaide, Australia, Luke Oakden-Rayner memuji teknologi tersebut. "Alat tersebut memperluas pengetahuan kita," kata dia. Ini akan menjadi sejarah panjang, melalui mata bisa mendeteksi risiko penyakit jantung. Oakden-Rayner berujar bahwa algoritme tersebut perlu diuji lebih jauh sebelum bisa dipercaya untuk mendiagnosis penyakit jantung.
Simak artikel menarik lainnya tentang kecerdasan buatan yang bisa mendeteksi risiko penyakit jantung hanya di kanal Tekno Tempo.co.
THE VERGE | JOURNAL NATURE BIOMEDICAL ENGINEERING