Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, San Francisco - Dua pakar matematika masing-masing memperoleh sebesar US$ 3 juta (sekitar Rp 40 miliar) untuk sebuah dalil yang suatu hari nanti bisa membantu ilmuwan memahami dimensi ekstra, sebagaimana dikutip Space, Selasa 5 Desember 2017.
Baca: Pelajar RI Borong Medali pada Lomba Matematika Internasional
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Christopher Hacon, seorang matematikawan di University of Utah, dan James McKernan, seorang fisikawan di University of California di San Diego, memenangkan Breakthrough Prize in Mathematics tahun ini karena membuktikan dugaan lama tentang berapa banyak jenis solusi yang dapat dihasilkan persamaan polinomial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persamaan polinomial adalah dasar aljabar sekolah menengah - seperti persamaan x^2 + 5X + 6 = 1. Para matematikawan ini menunjukkan bahwa bahkan polinomial yang sangat rumit hanya memiliki sejumlah solusi yang terbatas.
Breakthrough Prize, yang merupakan hadiah uang individual terbesar yang diberikan dalam sains, disponsori oleh Sergey Brin, salah satu pendiri Google; Pendiri Facebook Mark Zuckerberg; Pendiri Chan Zuckerberg Initiative Priscilla Chan; Anne Wojcicki, pendiri 23andme; dan pengusaha teknologi Yuri dan Julia Miler dan Pony Ma.
Penghargaan tersebut diberikan kepada peneliti di bidang sains, fisika dasar dan matematika. Pemenang tahun ini menerima total hadiah sebesar $ 22 juta (sekitar Rp 300 miliar).
Seperti banyak soal matematika yang paling penting, siapa pun yang mempelajari persamaan kuadrat dalam aljabar kelas 10 bisa memahami pertanyaan dasar yang dipecahkan Hacon dan McKernan. “Tapi solusi ini adalah sebuah dalil matematika teknis yang hanya bisa dipahami oleh sekelompok kecil pakar di seluruh dunia,” kata Hacon.
Pertanyaan dasarnya adalah: menggunakan sebuah persamaan polinomial - misalnya, x^2 + y^2 = r^2 (di mana x dan y adalah variabelnya) - berapa banyak bentuk solusi berbeda yang ada?
Polinomial mewakili bentuk yang berbeda: misalnya, persamaan di atas mendefinisikan sebuah lingkaran, sedangkan kelas polinomial terkenal lainnya mendefinisikan bola, donat atau bentuk sepak bola. Semakin banyak variabel, semakin banyak dimensi polinomial yang dijelaskan, dan semakin besar bentuk solusi yang mungkin terjadi.
Baca: Pelajar SD Indonesia Raih Perunggu Lomba Matematika Internasional
Selama beberapa dekade, para pakar matematika memiliki firasat bahwa polinomial dengan banyak dimensi masih memiliki sejumlah bentuk solusi yang terbatas. Tapi membuktikan gagasan itu, tidak mudah. Bukti baru menunjukkan bahwa intuisi matematis ini memang benar, setidaknya untuk kelas bentuk tertentu (seperti donat, yang setidaknya memiliki satu lubang).
SPACE | ERWIN Z