Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) merupakan salah satu spesies Antarktika paling ikonik. Namun populasinya terus menurun akibat luas es laut, habitat mereka, semakin berkurang. Es di Kutub Selatan itu mencair akibat pemanasan global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim peneliti internasional merekomendasikan perlunya langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan penguin kaisar. Studi terbaru yang meneliti kehidupan penguin kaisar ini diterbitkan dalam jurnal Biological Conservation, pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti mempelajari lebih dari 150 studi tentang spesies, lingkungan, perilaku, serta karakter penguin kaisar yang berkaitan dengan pola pembiakan. Mereka menemukan perubahan iklim saat ini menaikkan suhu dan perubahan pola angin berdampak negatif terhadap es laut.
Beberapa penelitian juga menunjukkan populasi penguin kaisar akan berkurang lebih dari 50 persen dalam satu abad ini. Para peneliti meminta International Union for Conservation of Nature (IUCN) meningkatkan status spesies penguin ini menjadi rentan.
Saat ini penguin kaisar termasuk kategori hampir terancam dalam Daftar Merah IUCN. Para peneliti mengatakan perbaikan dalam perubahan iklim akan sangat membantu satwa liar di Antarktika ini. Mereka juga meminta penguin kaisar didaftarkan sebagai spesies dilindungi.
Kepala Biologi Konservasi di British Antarctic Survey, Philip Trathan, mengatakan tingkat pemanasan di beberapa bagian Antarktika saat ini lebih tinggi daripada apa pun dalam catatan glasiologi baru-baru ini.
"Meski penguin kaisar mampu melewati periode pemanasan dan pendinginan dalam sejarah evolusi mereka, laju pemanasan saat ini belum pernah terjadi," kata Trathan.
Trathan menambahkan, dia dan timnya belum mengetahui bagaimana penguin kaisar akan beradaptasi dengan hilangnya habitat utama mereka, yakni es laut. Sebab, penguin ini tak gesit dan kesulitan saat mendaki daratan dan melintasi bentang alam pantai yang curam.
"Untuk berkembang biak, mereka bergantung pada es laut. Akibat pemanasan global, es laut mencair dan luasnya berkurang. Tanpa itu, mereka akan kesulitan berkembang biak," ucap Trathan.
Spesialis penginderaan jarak jauh di British Antarctic Survey, Peter Fretwell, mengatakan beberapa koloni penguin kaisar mungkin tak akan dapat bertahan hidup dalam beberapa dekade mendatang.
"Jadi, kita harus bekerja keras untuk memberikan perlindungan sebanyak mungkin kepada spesies ini dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang biak," kata Fretwell.
Direktur Ilmu Iklim Center for Biological Diversity, Shaye Wolf, mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa pemanasan global telah menimbulkan penderitaan dan kematian yang sangat besar pada penguin kaisar.
"Jika kita ingin hewan-hewan ikonik ini bertahan hidup, dunia harus mendengarkan peringatan dari para ilmuwan penguin," kata Wolf.
Sebuah penelitian pada Mei 2019 menemukan bahwa koloni penguin kaisar di Teluk Halley tak lagi berkembang biak dalam tiga tahun terakhir. Penyebabnya, es laut yang mencair dan pecahnya beberapa bongkahan es.
Pada 2016, diperkirakan lebih dari 10 ribu anak penguin tenggelam ketika es laut pecah sebelum mereka siap untuk berenang. Adapun studi pada 2017 memproyeksikan, tanpa ada upaya pengurangan emisi gas karbon, populasi penguin kaisar bukan hanya berkurang 40 persen dari saat ini, tapi juga bisa menjadi 99 persen selama tiga generasi. SCIENCE DAILY | SCITECH DAILY | BIOLOGICAL DIVERSITY | AFRILIA SURYANIS
Pemanasan Global Ancam Populasi Penguin Kaisar
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo