Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pendeteksi Curah Hujan Murah Meriah

30 Januari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LUPAKAN tradisi turun-temurun dalam menentukan curah hujan di zaman ketika siklus musim hujan tak menentu seperti sekarang. Dengan komponen sederhana, Andi Kurniawan, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, merancang alat pendeteksi curah hujan murah meriah. Walhasil, para petani tak perlu pusing lagi memprediksi curah hujan, yang sangat mempengaruhi keberhasilan panen mereka.

Andi mengembangkan alat pendeteksi dengan menggunakan bahan seperti corong, penjungkit, mikrokontroler, alat transmisi nirkabel, dan komputer. Perangkat ciptaannya itu dibanderol Rp 400 ribu.

Cara kerjanya, corong digunakan sebagai penampung air hujan, yang kemudian dialirkan ke penjungkit, sehingga terjadi jungkitan saat volume air hujan yang tertampung mencapai jumlah yang ditetapkan.

Jumlah jungkitan lalu dihitung memakai alat yang disebut optocoupler, yang berfungsi sebagai sensor. Data dari optocoupler ini diolah mikrokontroler dan dikirimkan ke komputer dengan alat transmisi nirkabel. "Data itu akan tersimpan secara otomatis di komputer sebagai data curah hujan," kata Andi.

Dengan perangkat ini, hasil pengukuran curah hujan dapat dilihat di komputer, dan data langsung tersimpan otomatis di dalam komputer. Data curah hujan juga bisa diatur sesuai dengan kebutuhan, misalnya dalam milimeter per jam.

Selama ini, petani mengandalkan alat ukur milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Namun alat ukur curah hujan itu punya kelemahan, misalnya hanya dapat mewakili daerah dengan radius sekitar 10 kilometer.

Peralatan Badan Meteorologi itu juga mahal harganya, sehingga penggunaannya terbatas di beberapa tempat. Keterbatasan ini membuat petani datang langsung ke kantor Badan Meteorologi untuk mengetahui kondisi curah hujan. Dengan memiliki alat pendeteksi curah hujan buatan Andi, para petani tak perlu repot lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus