Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Geoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa, mendapat Women’s International Network for Disaster Risk Reduction (WIN DRR) Leadership Awards. Rahma terpilih dari delapan finalis perempuan peneliti lainnya dari berbagai negara untuk kategori Rising Star Award.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan ini merupakan ajang pengakuan kepada para perempuan yang memberikan kontribusi dan memiliki pencapaian yang dianggap luar biasa dalam upaya pengurangan risiko bencana di kawasan Asia-Pasifik. Penyelenggaranya adalah United Nations Office for Disaster Risk Reduction-Regional Office for Asia and Pacific (UNDRR) dan pengumuman penerima penghargaan itu disampaikan daring, Rabu 13 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penghargaan ini saya dedikasikan kepada keluarga, dan seluruh wanita di dunia yang tak pernah berhenti berjuang untuk pengurangan risiko bencana,” ujar Rahma dalam keterangan tertulis dari BRIN segera setelah pengumuman tersebut.
Menurut Rahma, banyak negara di wilayah Asia-Pasifik rawan bencana. Sementara di Indonesia, dia mencatat, ada 11 jenis bahaya yang telah memicu risiko bencana kompleks dan mengancam penduduk dalam jumlah besar. Di antaranya adalah tsunami Sumatera 2004, serangkaian gempa tsunami di sepanjang Palung Sunda, hingga gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu 2018.
“Saya mengingat betul bertapa mengerikannya ancaman gempa megathrust dan tsunami di Jawa berdasarkan riset saya tujuh tahun lalu,” tutur Rahma.
Dia menambahkan bahwa ilmu pengetahuan tentang kebencanaan perlu diwariskan lintas generasi dan disebarkan pada tingkat lokal, bertransformasi menjadi agen perubahan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, rekayasa, teknologi dan inovasi. Dia juga menyadari bahwa perempuan adalah salah satu golongan yang disebut rentan dalam kebencanaan.
"Namun," dia menyatakan, "Perempuan juga memiliki potensi besar sebagai akselerator dalam ketangguhan dan pengurangan risiko bencana."
Menurutnya, pengurangan risiko bencana bukanlah sebuah proyek yang berlangsung sesaat melainkan seumur hidup, dan semua orang harus bekerja sama. Termasuk, ilmu geologi saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa, artinya perlu kolaborasi dan gotong royong dai berbagai disiplin ilmu, termasuk menyentuh masyarakat yang berisiko.
“Cita-cita saya melakukan riset kebencanaan dan menjembatani hasil riset tersebut ke pemerintah dan masyarakat di level lokal, nasional, dan global,” kata pendiri dan Sekretaris Umum Pertama U-INSPIRE Alliance—platform para profesional muda di bidang sains, teknologi dan inovas--itu.
Gelaran WIN DRR Leadership Awards 2021 dilaksanakan bersamaan dengan Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana yang jatuh pada 13 Oktober 2021. Setidaknya ada 153 nominasi yang berasal dari 22 negara di wilayah Asia Pasifik. Ada 2 kategori untuk para pemenang: WIN DRR Rising Star Award; dan WIN DRR Excellence Award.
WIN DRR Rising Star Award dianugerahkan kepada perempuan yang telah mendemonstrasikan potensi kepemimpinannya pada masa awal karir, sedang WIN DRR Excellence Award dipersembahkan kepada mereka yang telah mencapai kesuksesan profesional dalam hal pengurangan risiko bencana.