Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman dan cabang Frankfurt dan sekitar (PPI Jerman dan PPI Frada) menyelenggarakan konferensi internasional pelajar bertajuk “Southeast Asian Student Summit: ASEAN Can Do More". Konferensi internasional ini diselenggarakan bersamaan dengan festival kuliner Asia Tenggara di Frankfurt pada 4 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konferensi ini bekerja sama dengan organisasi nirlaba dari Jerman yaitu Europa Union Frankfurt dan didukung oleh KBRI Berlin dan Konsulat Jenderal dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agenda ini menyoroti berbagai tema meliputi ASEAN, hubungan antara European Union (EU) dengan ASEAN, dan Sustainable Development Goals. Konferensi ini terbuka untuk umum dengan dihadiri pelajar-pelajar yang sedang studi di Jerman khususnya dari negara-negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand. Sekitar 50 peserta hadir secara luring di Frankfurt dan sementara sekitar 30 peserta lainnya hadir secara daring.
Sesi pembukaan diawali oleh Ketua Umum PPI Jerman Reza Syihabuddin Khasbullah. Dalam sambutannya, Reza mengatakan mempunyai visi ingin membawa PPI Jerman ke kancah internasional. "Saya ingin mahasiswa Indonesia di Jerman mempunyai kesadaran lebih akan isu internasional dan lebih aktif membahas kawasan Asia Tenggara dan juga ASEAN,“ ujarnya dalam rilis yang diterima Tempo pada Selasa, 21 Juni 2022.
Sesi pertama dimulai dengan seminar yang mengangkat topik “Unlocking ASEAN’s Potentials” dengan pembicara mantan Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa. Marty memaparkan dampak positif dan pentingnya komunitas ASEAN dalam membantu pembangunan dan perkembangan masing-masing negara. Menurutnya, masa depan ASEAN ada di tangan pemuda-pemudi saat ini. “Sehingga diharapkan kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi pemuda-pemudi Asia Tenggara khususnya di Jerman untuk bersatu dan bangkit bersama,” ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Klaus Klipp, Presiden Europa Union Frankfurt e.V. Dalam sambutannya, Klaus menyatakan dukungannya terhadap acara Southeast Asian (SEA) Student Summit 2022. Selebihnya, dia turut menekankan bahwa anak muda adalah kunci dari eratnya kerja sama ASEAN dan EU di masa depan.
Pada sesi terakhir, para peserta membuat grup untuk berdiskusi memberikan solusi dari masalah-masalah yang timbul di komunitas ASEAN. Topik-topik yang dibahas antara lain terkait “Sustainable Development Goals” dengan fokus pada Climate Action, Quality Education, Diversity, Equity & Inclusion, Decent Work & Economic Growth dan Peace, Justice & Strong Institution.
Setelah itu, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di hadapan seluruh peserta lainnya. Peserta diharapkan memiliki pemahaman yang lebih dalam dan baik seputar ASEAN dan membangun jaringan antarmahasiswa ASEAN di Jerman. Adapun kegiatan ini merupakan konferensi pelajar Asia Tenggara pertama kali yang dilaksanakan di Jerman.