Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI telah merampungkan pesawat NC212i yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Udara (TNI AU). Pesawat dengan konfigurasi troop transport atau angkutan khusus militer ini diterbangkan dari Landasan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, Bandung menuju markas Skuadron Udara 4 di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, pada hari ini, Senin, 28 Oktober 2024,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mayor Pnb (korps penerbang) Syamsu Alam—pilot in command dalam penerbangan ini—mengatakan NC212i menggunakan baling-baling baru buatan MT Propeller asal Jerman. Produk bernama MTV-27 yang telah disertifikasi oleh European Union Aviation Safety Agency (EASA) ini diklaim lebih senyap dibanding baling-baling pesawat pada umumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sekarang suara atau kebisingan (jadi) lebih rendah. Kemudian, pada saat melaksanakan single engine di atas, tidak ada hentakan untuk start nya,” katanya melalui keterangan tertulis, Senin, 28 Oktober 2024.
Baling-baling MTV-27 juga disebut cocok dengan mesin Honeywell TPE331 yang tertanam di badan pesawat NC212i bernomor buntut AX-2133 ini. Kinerja mesin lebih optimal ketika kebisingan dan getarannya lebih rendah.
Kementerian Pertahanan sebelumnya memesan 9 unit NC212i untuk Skadron Udara 4 TNI AU. “Dari 9 pesawat telah ter-delivery 6 pesawat atau sekitar 60 persen (dari pesanan). Kami harapkan dalam waktu dekat bisa jadi 100 persen,” kata Syamsu.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PTDI, Megy Sismandany, mengatakan perseroan sudah memproduksi 124 pesawat NC212 series. Tidak hanya dioperasikan di Indonesia, armada ini juga dipakai di sejumlah negara. NC212i sering dicari di pasaran berkat desainnya yang multifungsi dan hemat biaya operasional.
“Dan karena kemampuannya dalam lepas landas, serta mendarat di landasan pendek," kata Megy lewat keterangan resmi.