Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rolling robot temuan Shinichi Hirai dan Yuuta Sugiyama dari Universitas Ritsumeikan, Kusatsu, Jepang, diperkenalkan sebagai mesin mungil berdiameter 4 sentimeter dengan ketebalan 1 senti. Ia sanggup menggelinding dengan mulus, tanpa patah, sambil tetap menjalankan berbagai fungsinya. Sembari menggelinding, ia pun terus memotret dan merekam data benda-benda yang dia lalui. Walhasil, robot gelinding ini digadang-gadang sebagai robot mata-mata masa depan.
Rolling robot juga fleksibel berubah-ubah bentuk. Perubahan ini dimungkinkan karena gulungan roda yang terbuat dari polimer elastis dan bagian tubuh yang terbuat dari materi cerdas memory alloy. Gabungan keduanya akan memendek ketika robot memanas sehingga secara keseluruhan bentuk robot juga memendek. Akibat selanjutnya, gulungan roda bergesekan dengan permukaan tanah. Robot pun bergerak maju.
Menurut Yuuta Sugiyama, struktur kristal memory alloy bersifat menyimpan energi tekanan dan menyalurkannya dalam bentuk listrik ke tubuh robot. Hal inilah yang membuat robot jadi memanas, berubah bentuk, dan terus menggelundung.
Tak hanya di permukaan datar, sang robot juga sanggup menggelinding di permukaan yang miring sampai 20 derajat. Dia bahkan sanggup melompat hingga ketinggian 8 sentimeter. Kalaupun tak jadi mata-mata, robot ini juga amat mengasyikkan untuk jadi mainan.
Mesin Pengatur Mimpi
Mimpi memang tak berbatas. Mau mimpi ketemu bintang idola, atau jadi presiden, atau, ehm..., jadi pacar bintang film seksi? Gampang. Sediakan uang 110 poundsterling (setara dengan Rp 1,2 juta) dan tunggu hingga Agustus mendatang. Pada saat itu, perusahaan mainan Jepang, Takara Co., mulai menjual mesin pengatur mimpi bernama Dream Workshop.
Pencetak mimpi itu kini tengah diuji coba pada sebuah grup laki-laki dan perempuan berusia 20 hingga 40 tahun. Sejauh ini, Dream Workshop mencatat angka kesuksesan 22 persen menghasilkan mimpi yang diinginkan penggunanya. Tim Takara Co. berniat menggenjot angka kesuksesan sebelum Dream Workshop dilempar ke pasar.
Cara kerja pencetak mimpi ini cukup sederhana. Sambil menyiapkan untuk rebahan di tempat tidur, pengguna menyelipkan foto obyek, merekam kata-kata yang ingin diimpikan dalam perangkat Dream Workshop. Bisa wajah orang, sebuah adegan tertentu, atau pemandangan alam. Tak lupa, musik pengiring tidur dipilih, tentu disesuaikan dengan mood dan obyek yang diinginkan.
Berikutnya, kotak Dream Workshop diletakkan di samping ranjang. Lampu redup, musik relaksasi, juga wangi-wangian membantu si pengguna cepat terlelap. Begitu ia terlelap, perangkat mimpi beraksi memutar rekaman perintah suara. Gelombang suara pun bergerak memasuki ingatan bawah sadar dan terciptalah mimpi yang diinginkan. Agar kesan yang dibawa mimpi bertambah kuat, Dream Workshop juga mengatur tambahan cahaya dan musik pengiring. Mimpi pun akan melekat lebih lama.
Walkman Digital
Pamor walkman telah lama luntur. Peranti kecil pemutar kaset yang bisa ditenteng ke mana-mana ini punya pesaing dahsyat, yakni pemutar musik MP3 yang dikemas pada jam tangan, kartu memori (flashcard), telepon genggam, atau peranti iPod buatan Apple.
Tapi, Sony, raksasa elektronik Jepang, tidak rela kalau pasar walkman mengendur begitu saja. Maka, diproduksilah walkman era digital dengan kode NW-HD1. Namanya juga zaman digital, walkman baru ini dirancang untuk memutar musik digital dan memang sengaja ditujukan guna menyaingi iPod.
Walkman ini dilengkapi fasilitas koneksi dengan toko musik online "Sony Connect". Tak kurang dari 13 ribu lagu bisa dijejalkan dan siap diputar oleh alat ini. Guna menghindari pembajakan, walkman hanya berfungsi memutar lagu-lagu dalam format keluaran Sony.
Ada satu hal yang menakjubkan dari walkman ini: ukurannya amat mungil, hanya sedikit lebih besar dari kartu kredit dengan ketebalan kurang dari setengah inci. Dengan baterai yang sanggup bertahan hingga 30 jam, harga walkman ini dipatok 219 poundsterling (sekitar Rp 2,2 juta) oleh Sony.
Rencananya, dua bulan lagi Sony akan memasarkan walkman NW-HD1 ini di Amerika Serikat dan Eropa.
Sumber: Ananova, Newscientist
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo