Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayang-bayang robot saat matahari tenggelam terlihat melintas di depan Gedung 1 di Kampus Microsoft Silicon Valley, California, Amerika Serikat, dua pekan lalu. Itulah wujud K5, robot putih mengkilat setinggi 1,5 meter dengan bobot 136 kilogram, yang menjalankan fungsi sebagai penjaga keamanan.
Terdengar suara mendesir manakala sosok perkasa itu bergerak. Ia bisa berbalik menghindari tong sampah, dinding, atau hambatan lain. Kini K5 mempunyai tugas berpatroli di sekitar kampus. Bentuknya yang mirip peluru itu bertugas memantau keamanan kampus, pusat belanja, dan sekolah.
Robot itu ciptaan Knightscope, sebuah startup yang berbasis di Mountain View, California. K5 sebenarnya sudah dirancang dan diuji sejak 2013. Namun Knightscope baru menjajal kemampuan sang robot di perusahaan teknologi tersebut pada akhir tahun ini.
Robot K5 dirancang untuk mendeteksi perilaku anomali, seperti seseorang yang berjalan memasuki sebuah bangunan pada malam hari. K5 kemudian akan melaporkan ke pusat keamanan dari lokasi secara langsung. "Ini menghilangkan pekerjaan monoton dan kadang-kadang berbahaya," kata Stacy Stephens, salah satu pendiri dan wakil presiden penjualan dan pemasaran Knightscope.
Stephens mengatakan robot itu dilengkapi banyak hal untuk menjalankan pekerjaan sebagai penjaga keamanan yang biasanya dilakukan manusia. K5 mempunyai kamera, sensor, peralatan navigasi, dan motor listrik. Semua dikemas dalam tubuh robot itu dengan baterai isi ulang yang besar dan komputer.
Selain itu, ada empat kamera high-definition (di setiap sisi robot), empat mikrofon, dan sensor cuaca (yang terlihat seperti slot pemutar DVD) untuk mengukur tekanan udara, tingkat karbon dioksida, dan suhu udara. Robot ini juga menggunakan Wi-Fi atau jaringan data nirkabel untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan orang yang jaraknya jauh, yang dapat memonitor kamera, mikrofon, dan sumber data lainnya.
Alat Global Positioning System (GPS) dan laser ditanamkan dalam tubuh K5. Tujuannya agar robot itu menemukan jalan di wilayah patroli mereka dan menghindari rintangan saat bertugas. "Biarkan robot belajar tentang sekitarnya," kata CEO Knightscope William Santana Li, dalam acara sebuah acara teknologi, sebelum K5 beroperasi di Microsoft.
Li mengakui bahwa K5 tidak mungkin langsung menggantikan penjaga keamanan yang ada di Amerika Serikat dalam waktu dekat. Namun model bisnis yang ditawarkan ke klien akan membayar per jam untuk tagihan bulanan, berdasarkan 40 jam per minggu, sebesar US$ 1.000 atau sekitar Rp 12 juta. "K5 bertarif per jam US$ 6,25, setara dengan upah terendah dari penjaga keamanan manusia."
Stephens mengatakan ada belasan pelanggan yang tertarik, sebagian besar perusahaan keamanan. Knightscope berharap mulai menempatkan K5 untuk bekerja di berbagai perusahaan pada semester pertama tahun depan. Namun masih ada tantangan untuk menyempurnakannya karena K5 belum bisa bangun sendiri jika terguling.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo