Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Sedia Gedung Sebelum Lindu

Gedung penyelamat tsunami dibangun di Padang. Dirancang sanggup menampung 3.500 orang dan bertahan meski dihantam gempa 10 skala Richter.

25 Oktober 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pegawai kantor Gubernur Sumatera Barat di Padang bisa sedikit bernapas lega. Setidak nya setahun lagi, mereka bisa bekerja dengan tenang dan tak terus diliputi rasa waswas jika saat mereka ngantor tiba-tiba gempa raksasa 8,9 skala Richter, yang sudah diramalkan akan terjadi, datang membawa tsunami.

Mereka bisa tenang karena di kompleks kantor Gubernur sudah dimulai pembangunan gedung penyelamatan tsunami. Gedung ini tidak hanya dirancang tahan gempa, tapi juga sanggup bertahan dari terjangan tsunami. Ombak hanya akan lewat lantai satu dan dua, tidak menyentuh para pegawai kantor dan warga sekitar yang menyelamatkan diri di lantai tiga dan empat.

Pembangunan gedung penyelamat tsunami itu dimulai beberapa pekan lalu, tepat setahun setelah gempa berkekuatan 7,6 skala Richter menghancurkan sebagian Padang dan menewaskan lebih dari seribu orang. Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Transmigrasi-Permukiman Sumatera Barat Dody Ruswandi mengatakan pembangunan gedung yang akan menghabiskan dana Rp 46 miliar itu bakal selesai November tahun depan. ”Dua lantai di atas akan menjadi shelter (perlindung an) yang bisa menampung 3.500 orang jika terjadi tsunami,” katanya.

Padang, salah satu daerah paling rawan gempa di Indonesia, memang mesti bersiap-siap karena para ahli sudah meramalkan sewaktu-waktu bakal datang gempa sangat besar, sampai 8,9 skala Richter, yang menghantam pesisir barat Sumatera. Energi yang tersimpan dan siap muncul dalam bentuk gempa itu sudah dimulai dengan gempa Mentawai 2007, yang berkekuat an 8,5 skala Richter. Gempa ini oleh Danny Hilman Natawidjaja dari Laboratorium Gempa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia disebut sebagai buntutnya. ”Kini tinggal menunggu bapaknya,” katanya.

Gempa seperti itu, dalam simulasi terbaru, bisa menimbulkan tsunami setinggi enam meter, yang akan menghantam Padang sejauh dua kilometer selama dua setengah jam. ”Jika tsunami terjadi pada siang hari, korbannya mencapai sekitar 150 ribu jiwa,” kata Hamzah Latif, ahli gempa Institut Teknologi Bandung.

Ancaman gempa tersebut membuat pemerintah daerah Padang memutuskan membangun gedung perkantoran sekaligus tempat penyelamatan jika tsunami datang. Mereka cukup bangga karena, meski gedung penyelamatan tsunami sudah ada, seperti di Aceh, mereka bisa mengklaim yang di Padang lebih kuat. ”Ini escape building (gedung penyelamat) pertama yang akan berdiri di Indonesia yang betul-betul dirancang menahan gempa di atas 10 skala Richter,” kata Dody, yang menjabat Koordinator Pelaksana Rehabi litasi-Rekonstruksi Gempa Sumatera Barat.

Konstruksi bangunan itu mengadopsi teknik yang dipakai di Jepang, negara sangat maju yang rawan gempa dan bahkan menyumbangkan kosakata ”tsunami” ke dunia. Untuk meredam kekuatan gempa, di bawah fondasi diletakkan karet. ”Sehingga bila ada gempa, gedung ini tidak bergetar terlalu banyak,” ujar Dody.

Perancang gedung juga sudah memperhitungkan posisi lokasi dibanding bibir pantai. Sejumlah ahli dari berbagai negara telah melakukan kajian tingkat kerentanan Padang jika terjadi gempa dan tsunami. Menurut Febrin Anas Ismail, ahli konstruksi Universitas Andalas, posisi Padang agak diuntungkan oleh kontur dasar laut di sekitarnya.

Febrin menjelaskan, dari hasil si mulasi, kontur itu meredam gelombang cukup signifikan sehingga yang masuk ke Padang energinya sudah berkurang. Meski demikian, tsunami masih mungkin datang dengan gelombang yang cukup tinggi. ”Di lokasi kantor ini, misalnya, paling tinggi tsunaminya lima meter,” katanya.

Melihat maket gedung yang sedang dibangun, sekilas tak banyak berbeda dengan gedung-gedung perkantoran lain. Ini karena lantai satu dan dua gedung itu memang dipakai bekerja sehari-hari. Dalam standar gedung pe nye lamat tsunami, penting bahwa gedung itu dipakai sehari-hari. Ini untuk menjamin pemeliharaan karena jika dikosongkan, malah telantar.

Saat tanda tsunami berbunyi, para pegawai di bawah tinggal lari ke lantai tiga atau empat. Dinding kantor di lantai satu dan dua itu cukup rapuh. Gelombang tsunami akan menghancurkan dinding itu dan energinya terus bergerak lewat sehingga tak sampai merobohkan gedung.

Febrianti (Padang)


Bersiap Menghadapi Tsunami

Gedung perlindungan tsunami pertama di Indonesia ini dibangun di kompleks kantor Gubernur Sumatera Barat. Biaya pembuatan gedung berlantai empat yang akan selesai tahun depan ini Rp 45 miliar. Jika sudah tersedia dana, tiga gedung yang juga berfungsi sebagai perlindungan tsunami akan dibangun di kota, yakni Rumah Sakit Dr M. Djamil, kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Transmigrasi-Permukiman, serta gedung utama kantor Gubernur.

1.Lantai 3 dan 4 bisa menampung 3.500 orang. Di masa normal, dua lantai ini dikosongkan.

2.Dinding lantai 1 dan 2 dibuat rapuh sehingga gampang dijebol. Tujuannya, energi tsunami langsung lolos, tidak malah merobohkan gedung jika bencana itu datang.

3.Lantai 1 dan 2 menjadi ruang kerja biasa. Lantai bawah gedung perlindungan tsunami dianjurkan dipakai sehari-hari untuk menjamin pemeliharaan. Jika gedung itu hanya dipakai saat tsunami, dikhawatirkan sudah telantar saat tsunami datang, yang mungkin baru pu luhan tahun kemudian.

4.Bangunan tahan gempa sampai 10 skala Richter. Lapisan karet diletakkan di bawah fondasi untuk meredam guncangan.

5.Landasan helikopter dipasang di lantai teratas.

6.Tinggi maksimal gelombang tsunami di wilayah ini, menurut kajian dengan melihat kontur tanah, maksimal 5 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus