Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur, Jawa Barat, mempersiapkan tenda sekolah untuk proses belajar mengajar siswa yang sekolahnya ambruk karena gempa Cianjur. Kepala Dinas Pendidikan Cianjur, Akib Ibrahim, mengatakan memasuki pekan ketiga pasca gempa, pihaknya memfokuskan pemasangan tenda untuk ruang kelas para siswa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Konsep kami sampai 10 Desember masih tanggap darurat tahap kedua, dengan pola pemasangan tenda dan kegiatan trauma healing untuk guru dan siswa. Setelah itu, seluruh perangkat untuk proses belajar mengajar sudah dinyatakan siap untuk digelar," katanya pada Selasa, 6 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akib menngatakan untuk sekolah yang tidak terdampak sudah dapat menggelar proses belajar mengajar tatap muka, bahkan beberapa sekolah di wilayah yang tidak terdampak parah sudah menggelar proses belajar mengajar normal sejak Senin, 5 Desember 2022.
Pada pekan keempat, Akib mengatakan pihaknya masih tetap berfokus untuk pemulihan mental guru dan siswa agar mereka bisa menjalani proses belajar mengajar tanpa trauma akan gempa. "Setelah pekan keempat, kami akan menggelar kembali sekolah normal seperti biasa karena berbagai pemulihan trauma akibat gempa dianggap sudah maksimal, sehingga guru dan siswa sudah dapat menjalani kegiatan seperti sebelum gempa," katanya.
Adapun ratusan siswa SDN Panyaweuyan di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, sejak Senin, 5 Desember 2022 sudah memulai kegiatan belajar mengajar meski di tenda sekolah darurat yang dibangun di Lapang Bina Raga Ciherang.
Kepala SDN Panyaweuyan, Ani Muharyani, mengatakan satu hari sebelumnya pihaknya mengumpulkan 276 siswa untuk pembagian waktu masuk sekolah. Pembelajaran dibagi menjadi dua sesi pagi dan siang untuk kelas satu sampai kelas enam. "Kami upayakan tatap muka karena sudah mendekati ujian akhir semester, terlebih untuk trauma healing lebih cepat kalau anak-anak kembali ke sekolah seperti ini," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan setempat mencatat, akibat gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, 540 bangunan sekolah yang sebagian besar SD dan SMP rusak.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.