Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Sepupu Buaya Purba Vegetarian Jelajahi Bumi 200 Juta Tahun Lalu

Buaya purba memiliki sepupu vegetarian (crocodyliforms) yang menjelajahi planet ini 200 juta tahun lalu

1 Juli 2019 | 10.04 WIB

Ilustrasi buaya. ANTARA
Perbesar
Ilustrasi buaya. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian mengungkap bahwa buaya purba memiliki sepupu vegetarian   yang menjelajahi planet ini 200 juta tahun lalu. Fosil gigi milik tiga dan enam anggota keluarga buaya, menunjukkan mereka memiliki gigi khusus untuk mengunyah tanaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca juga: Berita tentang Dinosaurus Bisa Dibaca di Sini

Peneliti Keegan Melstrom, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Utah, AS, mengatakan bahwa yang paling menarik  adalah seberapa sering buaya yang punah memakan tanaman.

"Karnivora memiliki gigi sederhana sedangkan herbivora memiliki gigi yang jauh lebih kompleks. Omnivora, organisme yang memakan tumbuhan dan hewan, ada di antara keduanya," ujar Melstrom, seperti dilaporkan laman Foxnews, Kamis, 27 Juni 2019.

Para peneliti merekonstruksi pola makan vegetarian mereka dengan menganalisis 16 dari 146 fosil gigi buaya. Banyak dari gigi kompleks mereka dibentuk tidak seperti herbivora modern sampai buaya pemakan tumbuhan musnah bersama dengan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu.

Studi Melstrom menunjukkan bahwa gigi berbentuk kompleks, yang menurut dia sebagai indikasi herbivora, muncul dalam kerabat buaya yang punah.

"Bagian dari penelitian saya sebelumnya menunjukkan bahwa pola ini berlaku pada reptil hidup yang memiliki gigi, seperti buaya dan kadal," kata Melstrom. "Jadi ini memberi tahu kita bahwa pola dasar antara makanan dan gigi ditemukan pada mamalia dan reptil, meskipun bentuk gigi sangat berbeda, dan berlaku untuk reptil yang punah."

Semua buaya yang hidup sekarang memiliki bentuk tubuh serupa dengan gigi kerucut yang relatif sederhana, ideal untuk gaya hidup karnivora generalis semi-akuatik mereka. Namun, fosil gigi ini jelas non-karnivora dan tampaknya memiliki bentuk khusus yang tidak terlihat pada hewan modern.

Melstrom dan Randall Irmis, kepala kurator paleontologi di Natural History Museum of Utah, AS, membandingkan kompleksitas gigi buaya yang punah dengan hewan hidup untuk mengetahui apa yang mereka makan. Mereka menggunakan metode yang dikembangkan pada mamalia hidup, mengukur dimensi gigi dan fitur morfologi pada resolusi 25 baris data per gigi.

"Variasi yang tak terduga pada gigi buaya menunjukkan bahwa mereka dapat berkembang dalam kisaran lingkungan ekologis yang lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya," tutur Melstrom.

Dia juga menemukan bahwa pemakan tumbuhan muncul pada awal sejarah evolusi keluarga, tak lama setelah kepunahan massal Trias sekitar 200 juta tahun yang lalu. Mereka ada sampai kepunahan massal Kapur akhir yang membunuh semua dinosaurus kecuali burung.

Analisis fosil menunjukkan bahwa antara tiga dan enam spesies berevolusi diet herbivora selama era Mesozoikum. Menurutnya, beberapa mirip dengan buaya karnivora yang hidup, yang lain adalah omnivora dan mungkin berspesialisasi pada tanaman.

"Herbivora hidup di benua yang berbeda pada waktu yang berbeda, beberapa bersama mamalia dan kerabat mamalia, dan yang lainnya tidak," ujar Melstrom. "Ini menunjukkan bahwa buaya herbivora berhasil di berbagai lingkungan."

Peneliti ingin memahami mengapa kerabat buaya berubah begitu radikal setelah kepunahan massal. Penelitian dilakukan oleh Universitas Utah dan Museum Sejarah Nasional Utah di AS dan diterbitkan dalam jurnal Current Biology.

FOXNEWS | CURRENT BIOLOGY 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus